POLITIK BALAS BUDI By: @andhiebajaj

Portaljambi.com, KERINCI - Meski pilkada masih dikategori kan lama dibandingkan bulan ramadhan tahun ini, namun aroma politik berhembus lebih kencang di bandingkan dengan aroma kolak dan cendol, hal ini dapat dilihat dari beberapa manuver gerakan yang dilakukan oleh beberapa calon yang digadang-gadangkan bakal maju di pilkada kerinci nantinya. Bisa dipastikan  nantinya saat ramadhan bakal bertebaran spanduk-spanduk dan baliho ucapan selamat puasa dan lebaran.

Sekarang saja sudah banyak beberapa akun sosmed atau komunitas group sosmed termasuk di beberapa media yang telah terang-terangan mengusung jagoannya sebagai calon bupati kerinci, meski waktunya masih lumayan lama. Kerinci sangat erotik memang jika telah memasuki dekatnya waktu pergantian kepala daerah, meski APBD nya tergolong kecil di bandingkan dengan kota besar lainnya, yakni berkisar sekitar 1,132triliyun rupiah, sumber pendapatan daerahnya kabupaten Kerinci untuk Anggaran tahun 2016, total berjumlahnya sebasar Rp 900.643.246.032yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebasar Rp 65.000.000, Hasil retribusi pajak Daerah sebasar Rp 11.957.500.000,Retribusi daerah sebesar Rp 5.057.100.000, dari hasil pengelola kekayaan daerah yang disahkan Rp 7.542.202.465 sedangkan pendatan daerah lain-lain sebasar Rp. 40.443.197.535.


Diantara beberapa tokoh bersiap maju, di antara nya mencuat nama putra mahkota mantan bupati Murasman, kala itu Murasman kalah melawan kompetitornya Adirozal yang masih sama-sama satu kecamatan dengan nya, tumbangnya murasman setelah dua putaran pilkada dan ketok palu di mahkamah konstitusi.


Masyarakat kerinci merupakan tipe masyarakat yang cepat puas atau gampang (move on), mereka tidak segan-segan untuk lepas dukungan jika memang jagoan yang mereka dukung tidak bisa memimpin dengan baik, seperti hal nya mantan bupati Murasman kala itu, Murasman diduga banyak terlibat beberapa kasus korupsi, seperti hal nya pembangun kantor pemda di bukit tengah yang hingga hari ini di tunda pengerjaannya karena belum jelas status hukumnya, dan kini di tangani oleh pihak kejati, meski Murasman cs telah beberapa kali di panggil untuk bersaksi, namun tetap belum juga terlihat kejelasan dari kasusnya.


Rata-rata para pendukung Adirozal kala itu adalah orang-orang murasman, namun mereka berbalik arah setelah melihat kinerja yang di anggap kurang memuaskan oleh murasman, dan mereka mengimpikan pemimpin baru yang bisa membawa ke arah kerinci lebih baik.


Namun beberapa akhir ini, ada aroma tidak sedap dari pemerintahan pimpinan Adirozal, terlihat dari kurang tanggapnya Adirozal dalam menyelesaikan persoalan di kabupaten kerinci, diantaranya seperti banjir bandang di siulak deras yang di akibatkan oleh galian C, hingga menyebabkan salah satu penumpang ambulan yang mengantri lantaran jalan di blokir oleh warga meninggal dunia, pemblokiran itu wujud dari penuntutan masyarakat terhadap janji Adirozal dalam menyelesaikan kasus banjir bandang yang mengakibatkan beberapa rumah hanyut dan terendam.


Selanjutnya juga dapat dilihat dari beberapa pejabat SKPD yang konon juga tidak berada di posisi kapasitasnya masing-masing, itu kadang yang menghambat pembangunan daerah, sehingga pertumbuhan pembangunan daerah melambat, rata-rata para SKPD tersubut bagian dari tim sukses atau orang dekat titipan tim sukses yang termasuk berjasa dalam mambantu memenangkan pilkada lalu.


Nah, bagaimana dengan Monadi? Purna praja ini juga mantan camat dan mantan kepala dinas pendidikan di zaman kekuasaan ayahnya Murasman, sekarang menjabat sebagai staf staf ahli di pemda kabupaten kerinci pasca tumbangnya Murasman, di antara beberapa calon yang sudah garang muncul di permukaan hanyalah monadi.


Namun dari analisa politik, Monadi memang cerdas, konon dia ini salah satu arsitek mastercamp roda pemerintahan di era ayahnya, tapi jika memang dia dikehendaki duduk di kursi bupati kerinci nanti, tidak beda jauh dengan pola pemerintahan Murasman, sebab Monadi yang dulunya mantan arsitek murasman dan juga yakni nantinya komposisi SKPD juga tidak beda jauh dengan zaman Murasman atau orang-orang lama yang dihidupkan kembali.

 
Tapi jangan terlalu cepat menafsirkan dulu, justru yang ditakutkan sekarang adalah siapa pasang Monadi, dan siapa kompetitor Monadi, apakah Adirozal akan maju lagi, ataukan Zainal wakilnya akan maju, atau memang bakalan ada kuda hitam nantinya di arena nantinya, siapapun itu yang ingin memenangkan pilkada hari ini disamping popularitas dan elekstabilitas harus juga di dukung oleh isi tas yang memadai, karena atura baru untuk di sidangkan di mahkamah konstitusi hari ini mengkesampingkan pelanggaran dan mengutamakan selisih suara.




By: @andhiebajaj (mahasiswa komunikasi politik universitas mercu buana)