Tafyani Kasim Pulang Kampung, Kembangkan Pertanian Total Organik di Bukit Karman Batang Merangin

Ket Foto : Dari kanan foto Maridin Jamil (Dewan Penasehat DPP MPK), H. Rusli, H. Candra Purnama (Ketua Bamus Pemekaran), H. Nuzran Joher (Sekjen DPP MPK), Tafyani Kasim (Ketua HKK Sumbar)

Portaljambi.com, KERINCI - Niat Tafyani Kasim mengembangkan Pertanian Total Organik di kampung halamannya patut disambut baik. Niat ini makin terwujud setelah adanya pertemuan dengan penemu bioteknologi NT 45 Ir. Darmansyah, M.Sc

Hal ini bersamaan dengan program Pusat Pendidikan Pelatihan dan Pengembangan Bioteknologi NT 45 (Economic and Engineering) Konsultan (PPPBiotek45)yang di gagas Drs. Ahmad Gazali dan Leory Bastian  kerjasama dengan Indra Gunawan, S.Sos, M.Si dari Pemerintah Kecamatan Air Hangat Barat dan Edminuddin, SE dari Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Kerinci dengan Model Pemberdayaaan Ekonomi Berbasis Masyarakat (Social Enterprice) melalui metode Community Base Enterprise Development (C-BED)untuk Provinsi Jambi.

 Langkah kongkrit yang telah  dilaksanakan: tiga kali pelatihan pengolahan Pupuk Organik Majemuk Lengkap (POML) di Sei Rumpun Kayu Aro. Desa Sei. Rumpun telah dicanangkan sebagai Desa organik untuk lokasi percontohan pertama di Kabupaten Kerinci oleh Indra Gunawan putra Semurup yang kebetulan Camat Air Hangat Barat.  Sebagai putra Semurup peduli denganwarga Sei. Rumpun  mayoritas berasal dari Semurup.

Selaku Camat Air Hangat Indra Gunawan menghimbau masyarakatnya untuk mengubah pertanian kimiawi hijrah ke pengusaha pertanian organik. Karena tidak mungkin lahir generasi cerdas dan sehat bila masih mengosumsi bahan makanan penuh racun. Memelihara lingkungan agar tak terjadi bencana.

Pelatihan Pengolahan POML dan Obat-obatan/Antihama tahap pertama diikuti 30 orang pengusaha pertanianSei.Rumpun sekitarnya. Kegiatan ini juga diikuti oleh Sanipar dan Sondang Mahasiswa STIKIP Widyaswara Solok Selatan sekaligus Pengurus HMI Cabang di daerah itu. Selain itu, Anton Andesta(Tapan)dan Mohammad Iqbal (Padang) merupakan peserta terjauhdari luar daerah.

Demplot (Contoh) Penerapan Komoditi Organik di Sei Rumpun antara lain Padi Tanam Sebatang (PTS)  Panen Tiga Kali, Cabe Kriting, Kentang, sayuran dilahan lebih kurang 1 ha milik masyarakat.

Secara terpisah Kepala Desa Sei. Rumpun Herman mengemukakan keinginannya untuk membangun desanya menjadi kawasan organik. Melihat tingginya ongkos produksi dan rendahnya jumlah hasil komoditi yang diusahakan warganya. Masih ada lahan rawa yang bisa dijadikan sawah baru.

Gerakan Organik kawasan Sei. Rumpun ikut didorong Tafyani Kasim yang juga Direktur Utama PT Andalan Mitra Prestasi sekaligus Ketua Himpunan Kerinci Sumatera Barat untuk menjadikan Sei Rumpun dan sekitarnyasebagai penghasil produk pangan dan holtikultura organik skala ekspor. Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) katanya adalah era total organik. Lebih jauh Tafyani ingin menjadikan daerahnya (Jujun dan Keluru) di Kecamatan Bukit Karman sebagai pusat pengembangan pengusaha pertanian organik bekerjasama dengan PPPBiotek45. Jujun dan Kelurupun tidak lama lagi akan dibangun sentra Koperasi/UMKM berbasiskan Komunitas dan Teknologi.

Ahmad Gazali sebagai penanggungjawab program di PPPBiotek45 ingin mengusulkan Bukit Karman sebagai Kecamatan kreatif dan Desa Sei Rumpun sebagai  Desa kreatif melalui Kementerian Koperasi/UMKM RI. Apabila usulan ini didukung oleh seluruh stakeholder seperti antara lain Pemda Kerinci dan Pemda Prov Jambi. Merubah pertanian kimiawi/unorganik ke pengusahaan pertanian organik sama halnya ikut menyelamatkan dan melestarikan  lingkungan alam. Apabila pertanian Kerinci terus menggunakan racun maka sama halnya pemusnahan suku tertua  (Hang Kin Cai) di Sumatera.

Akibat buruk lebih mendalam tanah menjadi panas dan kering akan memicu lebih cepat terjadi erosi Gunung Kerinci seperti halnya Gunung Sinabung di Sumatera Utara dan Galunggung Jawa Tengah. Ahmad Gazali dan Leory Bastian berada di Kerinci dalam rangkaian tengah menunggu kedatangan tim dari Dompet Dhuafa Republika bekerjasama dengan Islamic Bank yang akan survey di Kerinci. Kemudian  pengembangan Kopi Arabika di kawasan Gunung Selasih 1.000 ha milik masyarakat. Ini berkaitan Kopi Kerinci dan Surian telah di eksport ke New York Amerika Serikat sejak 2004. Di Surian Solok Selatan sudah ada 250 ha milik 12 Kelompok Usaha Bersama disana dengan penanggungjawab Edra Novit.

Selama ini permintan eksport 1 kontainer (18 ton) pertiga bulan. Kini permintaan eksport 5 kontainer pertiga bulan memerlukan tambahan lahan kopi arabika unggul (total otganik) 1.000 ha milik masyarakat.

Dalam rangka membumikan Program Desa Binaan, Dianda yang juga Alumni HMI bekerjasama dengan PPPBiotek45 untuk melaksanakan Pelatihan Pengolahan POML dan Obat-obatan/Antihama untuk kader HMI Cabang Kerinci Sei Penuh di Sei Rumpun.


Laporan : Leory Bastian/ Leory Bastian adalah Penanggungjawab  Administrasi/Keuangan di Pusat Pendidikan, Pelatihan & Pengembangan Bioteknologi NT 45 (Economic & Engineering) Konsultan berdomisili di Padang