JAMBI – Mendaftarnya Cek Endra (CE) dan Nuzul Prakasa sebagai calon
bupati Sarolangun ke Golkar membuat peta politik pilkada Sarolangun
berubah. Semula diprediksikan Madel bakal melenggang dengan perahu
golkar. Mengingat, dirinya merupakan Ketua DPD II Golkar Sarolangun.
Tapi, dengan mendaftarnya CE dan terutama Nuzul, memunculkan wacana adanya skenorio memadukan CE dan Nuzul di Pilkada Sarolangun. Mengingat Nuzul merupakan putra Ketua DPD I Golkar Jambi Zoerman Manap yang notabenenya juga putra asli Saroloangun. Sedangkan CE, selain calon incumbent, juga merupakan kader internal Golkar.
‘’Di Golkar, ado kemungkinan pak Madel tersingkir, karena suara Nuzul berakumulasi dengan Cek Endra,’’ ungkap pengamat politik Jambi Navarin Karim.
Menurut dosen Fisipol Unja ini, Pertimbangan Golkar milih Cek Endra ketimbang Madel, karena Cek Endra yang sekarang bupati. Tentunya, amunisi yang dimiliki Cek Endra lebih besar.
‘’Tapi bukan berarti pak Madel tidak bisa maju, karena boleh jadi pak Madel tinggal nyebrang ke PAN. Karena sekarang pindah Parpol itu mudah,’’ ujarnya.
Dengan posisi Madel yang tersingkir katanya, malah nilai jual semakin tinggi. Mengingat, mereka yang tersingkir membuat orang berempati. ‘’Dan PAN akan manfaatkan untuk jual pak Madel,’’ terangnya.
Dia memperkirakan PAN akan pertimbangkan juga jasa Madel yang memainkan peran sehingga Zola/ Fachrori menang. Apalagi katanya, masyarakat Sarolangun merindukan kembali kepemimpinan Madel.
Sementara itu, Pengamat Politik lainnya Jafar Ahmad melihat paska Munaslub Golkar di Nusa Dua, Bali banyak kejutan yang terjadi. Terutama dengan dibukanya pendaftaran tahap II yang disebut-sebut merupakan jalan tol bagi incumbent Cek Endara. Ditambah lagi dengan munculnya, putra mahkota Nuzul Prakasa pada penjaringan tersebut.
Menurut Jafar, jika ingin mambaca Golkar maka tidak bisa dipisahkan dari sosok Zoerman Manap (ZM) selaku ketua DPD I Golkar Provinsi Jambi. Karena tidak bisa dipungkiri hampir secara keseluruhan arah politik Golkar banyak diputuskan memalui Zoerman.
“Membaca Golkar Jambi maka kita harus membaca Zoerman. Karena hampir semua arah politik tentukan melalui keputusan Zeorman Manap,” ujarnya.
Tentu hal ini juga terjadi ketika muculnya CE dan Nuzul akhir-akhir ini. Baginya kuat dugaan ada kepentingan Zoerman dibalik semua ini dengan tujuan ingin menggandengkan CE bersama Nuzul di Pilkada Sarolangun.
“Bisa jadi ada kepentingan Zoerman ingin memasangkan nuzul dengan CE. Karena keputusan politik Golkar Jambi banyak ditentukan oleh Zoerman,” katanya.
Jafar juga menyebutkan ada dua kemungkinan yang terjadi di balik sikap Golakr akhir-akhir ini. Pertama, jika penjaringan ini di buka atas kehendak CE, maka kemungkian CE ingin mambatasi rivalnya di Sarolangun, khusunya untuk mendaftar di Golkar. Kemudian yang kedua jika penjaringan ini dibuka atas kehendak Zoerman Manap, maka bisa jadi wakil ketua DPRD Provinsi Jambi ini telah mengetahui hasil survey CE sudah di atas angin.
“Kalau CE yang meminta dibuka, dia tidak ingin Golkar mendukung calon lain yang memiliki potensi. Tapi sebaliknya bisa jadi Zoerman telah mengetahui survei CE di Sarolangun,” katanya lagi.
Bagaimana dengan posisi Madel? Jafar menilai posisi Madel saat sepertinya belum mampu meyakinkan Zoerman. Jika keyakinan itu diberikan, maka Zoerman dipastikan tidak akan berdagang dengan kandidat lainnya.
“Zoerman sepertinya masih belum yakin, artinya dalam kontek ini Madel masih lemah di matanya. Ada kemungkian Zoerman tidak menghitung Madel di Sarolangun,” jelasnya.
Jika seperti ini, kuat dugaan Zoeman hanya memafaatkan Madel untuk mengamankan konflik internal antara kubu ARB dan AL yang setahun sempat memanas. “Kemungkinan itu bisa saja, apalagi saat ini konflik itu sudah tidak berkas lagi dimata Zoerman. Saya kira kecil kemungkinan jika Zerman ingin memberikan harapan kepada CE,” tuturnya.
Lebih lajut, dibalik semua ini bisa jadi Madel juga akan mendapatkan deal politik lain dari Zoerman yang sepertinya akan menduetkan CE bersama Nuzul. “Politik itu bisa membalikkan logika, bisa jadi Madel juga mendapatkan deal di balik semua ini. Tapi yang pasti kondisinya sekarang CE sudah mampu menyakinkan Zoerman, sedangkan madel belum bisa,”tuturnya lagi.
Akan tetapi jika tidak, maka PAN seharusnya juga bisa membaca konflik ini. Sebab bisa saja PAN meminta Madel untuk bergabung, karena secara emisonal Madel memiliki hubungan mesra bersama Zumi Zola ketua DPW PAN Provinsi Jambi.
“PAN penting itu untuk ikut bermain di Sarolangun, terutama di Pilkada. Boleh jadi madel di perhitungkan PAN untuk maju,” tukasnya. (aiz)
Sumber : Jambiupdate.co
Tapi, dengan mendaftarnya CE dan terutama Nuzul, memunculkan wacana adanya skenorio memadukan CE dan Nuzul di Pilkada Sarolangun. Mengingat Nuzul merupakan putra Ketua DPD I Golkar Jambi Zoerman Manap yang notabenenya juga putra asli Saroloangun. Sedangkan CE, selain calon incumbent, juga merupakan kader internal Golkar.
‘’Di Golkar, ado kemungkinan pak Madel tersingkir, karena suara Nuzul berakumulasi dengan Cek Endra,’’ ungkap pengamat politik Jambi Navarin Karim.
Menurut dosen Fisipol Unja ini, Pertimbangan Golkar milih Cek Endra ketimbang Madel, karena Cek Endra yang sekarang bupati. Tentunya, amunisi yang dimiliki Cek Endra lebih besar.
‘’Tapi bukan berarti pak Madel tidak bisa maju, karena boleh jadi pak Madel tinggal nyebrang ke PAN. Karena sekarang pindah Parpol itu mudah,’’ ujarnya.
Dengan posisi Madel yang tersingkir katanya, malah nilai jual semakin tinggi. Mengingat, mereka yang tersingkir membuat orang berempati. ‘’Dan PAN akan manfaatkan untuk jual pak Madel,’’ terangnya.
Dia memperkirakan PAN akan pertimbangkan juga jasa Madel yang memainkan peran sehingga Zola/ Fachrori menang. Apalagi katanya, masyarakat Sarolangun merindukan kembali kepemimpinan Madel.
Sementara itu, Pengamat Politik lainnya Jafar Ahmad melihat paska Munaslub Golkar di Nusa Dua, Bali banyak kejutan yang terjadi. Terutama dengan dibukanya pendaftaran tahap II yang disebut-sebut merupakan jalan tol bagi incumbent Cek Endara. Ditambah lagi dengan munculnya, putra mahkota Nuzul Prakasa pada penjaringan tersebut.
Menurut Jafar, jika ingin mambaca Golkar maka tidak bisa dipisahkan dari sosok Zoerman Manap (ZM) selaku ketua DPD I Golkar Provinsi Jambi. Karena tidak bisa dipungkiri hampir secara keseluruhan arah politik Golkar banyak diputuskan memalui Zoerman.
“Membaca Golkar Jambi maka kita harus membaca Zoerman. Karena hampir semua arah politik tentukan melalui keputusan Zeorman Manap,” ujarnya.
Tentu hal ini juga terjadi ketika muculnya CE dan Nuzul akhir-akhir ini. Baginya kuat dugaan ada kepentingan Zoerman dibalik semua ini dengan tujuan ingin menggandengkan CE bersama Nuzul di Pilkada Sarolangun.
“Bisa jadi ada kepentingan Zoerman ingin memasangkan nuzul dengan CE. Karena keputusan politik Golkar Jambi banyak ditentukan oleh Zoerman,” katanya.
Jafar juga menyebutkan ada dua kemungkinan yang terjadi di balik sikap Golakr akhir-akhir ini. Pertama, jika penjaringan ini di buka atas kehendak CE, maka kemungkian CE ingin mambatasi rivalnya di Sarolangun, khusunya untuk mendaftar di Golkar. Kemudian yang kedua jika penjaringan ini dibuka atas kehendak Zoerman Manap, maka bisa jadi wakil ketua DPRD Provinsi Jambi ini telah mengetahui hasil survey CE sudah di atas angin.
“Kalau CE yang meminta dibuka, dia tidak ingin Golkar mendukung calon lain yang memiliki potensi. Tapi sebaliknya bisa jadi Zoerman telah mengetahui survei CE di Sarolangun,” katanya lagi.
Bagaimana dengan posisi Madel? Jafar menilai posisi Madel saat sepertinya belum mampu meyakinkan Zoerman. Jika keyakinan itu diberikan, maka Zoerman dipastikan tidak akan berdagang dengan kandidat lainnya.
“Zoerman sepertinya masih belum yakin, artinya dalam kontek ini Madel masih lemah di matanya. Ada kemungkian Zoerman tidak menghitung Madel di Sarolangun,” jelasnya.
Jika seperti ini, kuat dugaan Zoeman hanya memafaatkan Madel untuk mengamankan konflik internal antara kubu ARB dan AL yang setahun sempat memanas. “Kemungkinan itu bisa saja, apalagi saat ini konflik itu sudah tidak berkas lagi dimata Zoerman. Saya kira kecil kemungkinan jika Zerman ingin memberikan harapan kepada CE,” tuturnya.
Lebih lajut, dibalik semua ini bisa jadi Madel juga akan mendapatkan deal politik lain dari Zoerman yang sepertinya akan menduetkan CE bersama Nuzul. “Politik itu bisa membalikkan logika, bisa jadi Madel juga mendapatkan deal di balik semua ini. Tapi yang pasti kondisinya sekarang CE sudah mampu menyakinkan Zoerman, sedangkan madel belum bisa,”tuturnya lagi.
Akan tetapi jika tidak, maka PAN seharusnya juga bisa membaca konflik ini. Sebab bisa saja PAN meminta Madel untuk bergabung, karena secara emisonal Madel memiliki hubungan mesra bersama Zumi Zola ketua DPW PAN Provinsi Jambi.
“PAN penting itu untuk ikut bermain di Sarolangun, terutama di Pilkada. Boleh jadi madel di perhitungkan PAN untuk maju,” tukasnya. (aiz)
Sumber : Jambiupdate.co