PC IMM Kab Kerinci Sukses gelar Seminar Sehari dalam rangka Mewaspadai Ancaman Radikalisme dan Intoleransi

Foto bersama Panitia Pelaksana dan Pembicara serta Moderator
Dalam rangka membangunan karakter pemuda yang bertoleransi, Pengurus Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Kabupaten Kerinci menggelar Seminar Sehari yang bertemakan Mewaspadai Ancaman Radikalisme dan Intoleransi dalam Masyarakat yang digelar di Hotel Aroma Kabupaten Kerinci (26/02).

Seminar sehari yang digelar diikuti oleh lebih dari seratus orang peserta yang berasal dari Organisasi Kemahasiswaan, Organisasi Kepemudaan, dan tokoh Masyarakat. Seminar ini juga menghadirkan Narasumber Dr. Rasyidin, S.Ag., M.A. selaku Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Kerinci dan Jafar Ahmad, S.Ag,, M.Si. selaku Direktur Idea Institute. 

Dedek Eko Pratama selaku ketua pelaksana kegiatan dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini digelar untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama para pemuda dan mahasiswa untuk melihat fenomena Radikalisme dan Intoleransi yang terjadi di Kabupaten Kerinci, sehingga masyarakat mampu untuk mengantisipasi lebih awal paham Radikal dan Intoleransi yang dapat memecahkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Ketua PC IMM Kabupaten Kerinci Nanda Pratama yang membuka secara resmi kegiatan  ini menyampaikan banyak terimakasih kepada seluruh panitia yang berasal dari PC IMM, yang telah bekerjasama dengan baik atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Dengan kegiatan ini diharapkan agar Pemuda Kerinci mampu untuk menjadi pemuda yang tangguh untuk menjaga kebhinnekaan dalam ancaman global.

Adithiya Diar yang merupakan salah satu pimpinan wilayah pemuda Muhammadiyah Provinsi Jambi yang bertindak selaku moderator dalam acara tersebut menyimpulkan, bahwa paham radikal dan intoleransi secara tidak sadar sudah masuk ke daerah Kerinci dengan bentuk dan tujuan yang beragam. Baik yang bertujuan untuk  memecahkan persatuan dan kesatuan bangsa, maupun yang bertujuan untuk memecahkan membenturkan keberadaan umat islam dengan pihak lain. Sehingga pemuda adalah garda terdepan untuk mengantisipasi hal tersebut. Ada banyak cara agar tidak terjebak dalam paham radikal dan intoleransi, salah satunya dengan menuntut ilmu keagamaan secara benar serta mengaplikasikannya ditengah masyarakat dengan cara yang benar pula. Selain itu, mengisi kegiatan yang positif dalam berorganisasi juga merupakan salah satu cara untuk mencegah Ancaman Radikalisme dan Intoleransi. Dengan hal ini diharapkan kepada pemuda saat ini akan mampu untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan saling menghargai dan saling menghormati antar sesama, dalam rangka mengisi kemerdekaan Republik Indonesia yang berkemajuan.

Dalam pantauan di lapangan, acara tersebut juga tampak dihadiri oleh Akademi Lapik Center Irwanto, dari Lazizmu Kota Sungai Penuh Indra, serta perwakilan beberapa akademisi yang berasal dari Sekolah Tinggi yang ada di Kabupaten Kerinci. (KJ)