Pembuatan Tangga Menuju Danau Gunung Tujuh Tuai Pro Kontra Masyarakat

KERINCI-Pembuatan anak tangga menuju Danau Gunung Tujuh, memicu pro kontra di kalangan masyarakat dan para Pencinta Alam (PA) Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh.

Meski sebagian mendukung karena untuk memudahkan wisatawan yang ingin menuju Danau Gunung Tujuh, pembangunan anak tangga dari bawah menuju Danau Gunung Tujuh itu ternyata menuai penolakan dan protes dari masyarakat luas.

Bersama dengan itu, reaksi masyarakat ternyata pro dan kontra. Namun, sebagian besar justru mengecam karena dituding akan merusak keaslian alam dan jalur pendakian yang selama ini menjadi klangenan para pecinta alam.

Protes dan penolakan itu mencuat dari komentar warga dan netizen terkait munculnya foto pengerjaan tangga tersebut. Tidak hanya itu,
beragam komentar bernada protes maupun mendukung juga menambah hangat polemik tersebut.

Salah satunya, akun Hadi Al- Mustakshaf di postingan foto pengerjaan anak tangga Gunung Tujuh oleh akun Sutan menulis komentar menolak keras pembangunan anak tangga Gunung Tujuh.

Ia menulis "Saya sangat tidak setuju, karena ini bisa merusak alam, biarlah alam Kerinci identik dengan wisata Nature, Adventure dan tantangan. Semoga Pencinta Alam dari Kerinci segera bertindak mengenai hal ini"

Selain itu, akun Genu Aktri Loza juga mengutarakan pendapat senada. Ia menulis "Saya sangat tidak setuju, Treking yang alami lebih memiliki daya tarik, dari pada bikin tangga lebih baik bikin WC atau tempat sampah."

Penolakan keras juga disampaikan beberapa akun. Mayoritas mengkhawatirkan proyek itu bakal merusak keaslian alam Gunung Tujuh dan bahkan tak menutup kemungkinan menimbulkan kerusakan lainya.

Seperti akun Anaza dalam komentarnya menulis "Saya juga tdak setuju,  karena akan merusak cagar alam dan nuansa alaminya akan berkurang,.

Semoga ini tidak terjadi"

Akun Facebook Suntriandi Katoh Kerinci menuliskan "Secara pribadi saya sangat tidak setuju, karena pohon - pohon dan akar - akar ditrek Gunung 7 yang begitu indah dan alami akan rusak terpotong - potong. Bagaimana dengan nasib pohon - pohon besar nnti..????"

Sumber : Metrojambi.com