Bupati Kerinci, Serahkan 23 Ribu Kartu Tani


Bupati Kerinci, Serahkan 23 Ribu Kartu Tani

KERINCI, PJ - Rabu (11/3), bertempat di Aula kantor bupati, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kerinci melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kerinci, menyerahkan kartu tani, dan sosialisasi kredit usaha rakyat (KUR), Asuransi Usaha Tanaman padi (AUTP).

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kerinci, Radium Khalis dalam sambutannya, mengatakan dalam satu kegiatan tiga kegiatan yang dilaksanakan. Yakni, penyerahan kartu tani, Sosialisasi kredit usaha rakyat (KUR) dan Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP).

Kartu tani, sebut Radium, merupakan database petani yang akurat, yang juga difungsikan sebagai alat penebusan pupuk bersubsidi pada agen pupuk. Dengan kartu tani ini distribusi pupuk bisa terkontrol, karena akan tercatat real time-online dan dapat dipantau secara Dashboard yang telah disediakan.

"Makanya sebelum kartu ini dibagikan perlu dilakukan sosialisasi ketua gapoktan dan Poktan agar mengetahui manfaat serta penggunaan kartu tani tersebut," sebutnya.


Dia juga menambahkan, untuk KUR pada tahun 2020 yang alokasi oleh Kementerian Pertanian RI secara Nasional sebesar 50 Triliun, dengan rincian untuk Tanaman Pangan 14,23 Triliun, Holtikultura 6,39 Triliun, Perikan 20, 37 Triliun, Peternakan 9,01 Triliun.

Penuturannya, untuk Kabupaten  Kerinci mendapatkan target sebesar Rp 17, 459 Milyar terdiri dari Tanaman Pangan, 9,536 Milyar dan Hortikultura 7,923 Milyar. "Dengan adanya program KUR ini diharapkan para petani/kelompok tani dapat memanfaatkan fasilitas program yang dirancang oleh Kementerian Pertanian, guna untuk mengatasi permasalahan pemodalan usaha tani," sebutnya.

Lebih jauh, Radium Khalis mengatakan Asuransi Usaha Tanaman Pagi (AUTP) adalah untuk memberi ganti rugi/kompesansi kepada petani karena kerugian akibat kerusakan tanaman padi, sehingga petani mendapatkan kembali biaya produksi yang telah dipergunakan.

"Tujuan dilaksanakan AUTP yakni untuk memberikan perlindungan kepada petani jika terjadi kerusakan tanaman padi yang dipergunakan yang disebabkan banjir, kekeringan dan diserang hama," katanya.

Adapun nilai pertangungan asuransi senilai Rp 6000.000 per hektar/musim bila terjadi banjir, kekeringan dan serangan hama. Petani hanya membayar Rp 36.000 hektar/musim tanam padi untuk menjadi peserta AUTP.

"AUTP ini Kementerian Pertanian memberikan target untuk provinsi Jambi 6000 hektar, sedangkan Kabupaten Kerinci mendapat target 3500 hektar. Dengan adanya program ini petani diminta untuk tidak takut dan ragu membudidayakan padi sawah," ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Kerinci, Adirozal dalam sambutanya mengatakan, selain mempermudah petani mendapat pupuk subsidi, kartu tani juga bisa membatu petani untuk meminjam tambahan modal melalui kredit usaha rakyat.

Tahun ini, lanjut dia, Pemerintah kabupaten kerinci mendapatkan target Rp 17 miliar. Bagi petani yang mendapat kartu tani, nanti bisa mengajukan pinjaman ke Perbankan yang telah bekerjasama dengan pemkab tanpa adanya anggunan (jaminan) karena telah di jamin oleh pemerintah dengan jumlah di bawah 50 juta rupiah.

Adirozal juga menyebutkan untuk tercapai program pertanian maju, mandiri, dan modern serta mewujudkan Kerinci lebih baik dan berkeadilan di sektor pertanian, dirinya meminta semua lending sektor untuk bekerja sama, tandasnya.

Data yang diperoleh media ini, jumlah penerima kartu tani di kabupaten Kerinci, sebanyak 23 ribu petani yang terdaftar di kelompok tani dalam 16 kecamatan dalam kabupaten kerinci.

Acara yang dihadiri Bupati Kerinci, Wakil Bupati Kerinci, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kerinci, Radium Khalis, Kepala OPD dilingkup Pemkab Kerinci, Pimpinan Produsen Pupuk PT Petrokimia Wilayah Jambi cabang Kerinci, Pimpinan PT Bank Mandiri wilayah Jambi Kacap Kerinci, Pimpinan BNI, BRI, PPL, POPT, Distributor, Pengecer Pupuk Bersubsidi, Pengurus KTNA dan Perwakilan Kelompok Tani se-Kabupaten Kerinci. (hen)