Semakin Berani, 33 Kelompok Bersenjata Siap Serang TNI dan Polri di Tembagapura


Pimpinan Kodap 3 Ndugama, Egianus Kogoya. (Sumber: Istimewa via Kompas.com)

PAPUA,- Sebanyak 33 kelompok pasukan bersenjata saat ini diklaim telah berada di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.

Mereka disebut-sebut telah bersiap menyerang aparat TNI dan Polri yang berjaga di sekitar kawasan PT Freeport Indonesia.

Demikian diungkapkan Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (OPM), Sebby Sambom.

“Kami akan terus berjuang hingga PT Freeport Indonesia meninggalkan Tembagapura. Mereka tidak berhak atas kekayaan alam bangsa Papua,” kata Sebby seperti dikutip Kompas pada Sabtu (7/3/2020).
Karena kelompok bersenjata dari berbagai wilayah pegunungan Papua sudah memasuki Tembagapura, warga setempat lalu meminta dievakuasi oleh aparat TNI dan Polri. Warga merasa ketakutan dan khawatir jadi sasaran.

Sebanyak 800 warga Distrik Tembagapura akhirnya memilih mengungsi dari tempat tinggalnya untuk menghindari kelompok bersenjata tersebut sejak Jumat (6/3/2020).  Ratusan warga ini mengungsi ke Timika dengan menggunakan bus milik PT Freeport Indonesia.
Kapolsek Tembagapura, Ajun Komisaris Hermanto, mengatakan warga mengungsi karena merasa ketakutan dengan aksi kelompok kriminal bersenjata yang terus meneror wilayah Tembagapura selama beberapa hari terakhir.

Dia menuturkan, kelompok dengan pimpinan Joni Botak dan rekannya Lekagak Telenggen terus menyerang aparat keamanan yang sedang berpatroli. Juga Markas Polsek Tembagapura sejak akhir Februari lalu.

Karena serangan tersebut, menyebabkan satu anggota Brimob meninggal dunia pada Jumat (28/2/2020). Kemudian satu anggota lainnya mengalami luka akibat terkena rekoset atau serpihan peluru pada Senin (2/3/2020).

"Sebelumnya ratusan warga ini telah mengungsi ke Polsek Tembagapura pada Jumat pukul 05.00 WIT.  Kami pun membawa mereka ke Timika dengan menggunakan 13 bus pada pukul 18.00 WIT, " kata Hermanto kepada Kompas.
Hermanto memaparkan, terdapat 800 warga yang mengungsi ke Timika. Mereka terdiri atas 100 anak-anak, 370 wanita dan 330 pria.

"Mereka berasal dari Kampung Longsoran, Kampung Batu Besar, Kampung Kimbeli.  Kemungkinan jumlah pengungsi akan terus bertambah dari Kampung Banti, " ujar Hermanto.

Agus Beanal, salah satu tokoh masyarakat Tembagapura, menyampaikan apresiasinya atas upaya pihak kepolisian yang telah mengungsikan ratusan warga Distrik Tembagapura ke Timika.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada aparat keamanan. Kasihan warga terutama anak-anak yang sangat ketakutan dengan teror kelompok tersebut, " kata Agus.

Sumber : KOMPAS TV