DOMPU - Seorang pria berinisial S, 28, tega menghabisi nyawa sepupunya I, 35, di ladang jagung desa Desa O'o, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, Jumat (12/6) sekitar pukul 13.00 WITA.
Pelaku membunuh korban karena tidak terima orang tuanya diperlakukan kasar dan didorong, hingga terjadi cekcok mulut dan perkelahian antara keduanya.
Akibatnya, korban dibacok berkali-kali dengan sadis menggunakan sebilah parang yang dibawa pelaku.
PS Paur Subbag Humas Polres Dompu Aiptu Hujaifah di Dompu, Jumat, mengatakan, awalnya korban datang di ladang jagung miliknya yang berdekatan dengan ladang dan ternak milik pelaku.
Saat tiba di TKP, pelaku menegur korban dan menanyakan kabar, tetapi korban menjawab dengan kata-kata seolah-olah tidak menerima pertanyaan pelaku.
Dalam bahasa Bima korban menjawab tidak perlu kamu tahu kabar saya.
Mendengar cekcok keduanya, orang tua pelaku yang berada di lokasi menegur dan bertanya kenapa mereka ribut.
Korban pun menjawab dengan nada keras dan menyalahkan orang tua pelaku dalam mendidik anaknya.
Terjadilah cekcok mulut hingga korban mendorong orang tua pelaku.
"Tidak menerima orang tuanya diperlakukan kasar oleh korban, pelaku lalu marah dan saling nantang untuk berduel hingga keributan terjadi," katanya.
Dalam kondisi itulah, pelaku mengeluarkan sebilah parang yang dibawanya dan membacok korban berkali-kali di bagian tangan dan kepala dengan sadis.
"Pelaku juga menggorok leher korban hingga nyaris putus," ungkapnya.
Sekitar pukul 13.30 WITA pelaku menyerahkan diri ke Mapolres Dompu dan menceritakan kejadian pembunuhan tersebut kepada anggota jaga piket SPKT.
Usai mendengar laporan dari pelaku, anggota Polsek Dompu dan INAFIS Sat Reskrim Polres Dompu langsung melakukan olah TKP dan mengevakuasi korban ke RSUD Dompu menggunakan kendaraan Patroli Polsek untuk diautopsi.
Agar masalah tidak merembet, pihak Polres menjemput keluarga pelaku untuk diamankan ke Mapolres Dompu serta dimintai keterangan terkait kasus tersebut.
Anggota juga melakukan penggalangan terhadap pihak keluarga korban agar tidak melakukan aksi balas dendam karena masalah ini sudah ditangani oleh polisi.
Karena tidak menutup kemungkinan pihak keluarga korban melakukan aksi balas dendam kepada keluarga pelaku pasca kejadian tersebut.(antara/jpnn)
Sumber : Jpnn.com