ASN Tewas Dibacok Didepan Isteri

Ilustrasi Pembacokan Foto: Andina Dwi Utari/kumparan

Hukrim- Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), Ahmad Jayadi (53), tewas mengenaskan usai dibacok oleh temannya yang bernama Syafruddin Alias Randi (53), di perempatan Jalan Abd Azis, Kelurahan Tanah Kongkong, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Kamis (16/7) pagi tadi.


Kasat Reskrim Polres Bulukumba, AKP Berry Juana Putra mengatakan, aksi penganiayaan ini sempat terekam kamera pemantau atau CCTV milik salah seorang warga. Terlihat, Randi menganiaya Jayadi secara sadis hingga tewas. Parahnya lagi, korban dianiaya di depan istrinya.
"Pelaku dan korban ini berteman baik. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, tapi karena luka serius akibat tebasan, dibacok parang yang dialaminya, sehingga tidak tertolong dan dia dinyatakan meninggal dunia," kata Berry saat diwawancarai.
Peristiwa penganiayaan bermula, ketika Jayadi bersama istri pergi ke pasar tradisional Cekkeng Kasuara. Setelah belanja dan hendak pulang ke rumahnya di BTN Somba II, tiba-tiba datang Randi dari arah belakang dan langsung menarik korban serta menganiayanya dengan parang.

Jayadi yang langsung dibacok parang itu pun langsung terkapar bersimbah darah di jalanan. Ia tidak bisa berbuat apa-apa. Bahkan pelaku ini malah beringas, terus membacok korban meski sudah terkapar di jalanan dan tidak melakukan perlawanan.
Sementara itu, warga sekitar dan termasuk istri korban, hanya melihat dan tidak bisa berbuat apa-apa karena ketakutan dengan pelaku yang membawa senjata tajam.
"Akibat penganiayaan itu, korban mengalami luka robek pada bagian kepala, luka robek pada bagian punggung serta tangan kanannya," jelasnya.
Adanya informasi penganiayaan tersebut, polisi langsung bergerak ke lokasi mengevakuasi korban ke RSUD serta melakukan penyelidikan. Dan tidak butuh waktu lama, pelaku akhirnya bisa ditangkap dan telah diamankan di Polres Bulukumba untuk dilakukan proses hukum.

Motif Pelaku Bacok ASN di Bulukumba

Di hadapan petugas, Randi mengakui telah menganiaya Jayadi hingga meninggal karena kesal dan emosi. Ia melakukan hal tersebut karena korban yang tak lain adalah sahabatnya itu tidak pernah membayar gaji selama dua tahun terakhir ini.
"Info awal, motifnya dendam. Karena korban ini tidak membayarkan gaji pelaku kurang lebih dua tahun terakhir," bebernya.
Berry menerangkan, Randi ini bekerja dengan Jayadi sebagai sopir pribadi.
Tapi beberapa tahun belakangan ini, Jayadi tak kunjung membayar upah atau gajinya Randi. Belum diketahui apa alasan Jayadi belum membayar gaji Randi. Sementara itu, Randi saban hari masih diberdayakan sebagai sopir pribadi.
Randi sudah kerap kali menagih upahnya ke Jayadi, tapi hanya tak kunjung dibayarkan. Akibatnya, dia (pelaku) mulai kesal. Karena tak kuasa pelaku nginya secara membabi-buta hingga tewas.
"Pelaku hanya dijanji akan dibayarkan gajinya oleh pelaku. Sehingga ia emos dan membacok korban hingga tewas," kata Berry.
Sumber : Kumparan.com