Bupati Diharapkan Tindak Tegas dan Tegur Pihak RS
KERINCI - Salah seorang keluarga pasien BPJS kecewa dengan pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mayjen. H.A Thalib kabupaten Kerinci. Pasalnya, orang tuanya ditolak saat akan berobat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) MHA Thalib Kerinci.
Pemilik kartu BPJS yang merupakan warga Dusun Baru Debai, Kecamatan Kumun Debai, Kota Sungai Penuh, berinisial M (54) ditolak pihak Rumah sakit, karena menggunakan kartu BPJS dan disarankan melalui pasien umum.
Awalnya, M datang ke RSUD MHA Thalib Kerinci untuk berobat, karena mengeluh sakit di bagian pinggang dan tidak bisa digerakkan.
"Beliau ditolak. Katanya penyakit orang tua kami tidak termasuk dalam tanggungan BPJS," ungkap Joni Arman, anak M, Kamis (10/9).
Penuturan Joni, orang tuanya telah lama menderita sakit di bagian pinggangnya. Katanya, beberapa waktu lalu ia pernah dibawa berobat ke dokter Syaraf, dimana hasil diagnosa menderita syaraf terjepit.
Sejak tiga hari belakangan, orang tuanya kembali merasakan sakit dan mati rasa di bagian pinggangnya. Oleh pihak keluarga, dibawa ke RSUD MHA Thalib untuk berobat.
Saat di rumah sakit, orang tuanya sempat dilakukan cek darah. Namun, pihak rumah sakit menyebutkan orang tuanya tidak menderita sakit apa-apa. Padahal, sebut Joni, orang tuanya merasa sakit pinggang dan kakinya mati rasa.
"Katanya baik-baik saja. Kalau mau dirawat statusnya pasien umum, bukan pasien BPJS, karena penyakit orang tua kami ini tidak masuk indikasi dalam tanggungan BPJS. Kalau mau masuk juga harus jalur umum," ungkap Joni, dengan nada kecewa.
Dengan adanya kejadian yang dialaminya ini, Joni juga berkoordinasi dan mempertanyakan kepada pihak BPJS.
"Kita sudah mempertanyakan permasalahan ini ke pihak BPJS, kata pihak BPJS tidak ada alasan bagi pihak rumah sakit daerah merubah status dari pasien begitu saja," katanya.
Atas kejadian yang dialaminya, dirinya beserta keluarga mengaku kecewa dengan pelayanan RSUD MHA Thalib Kerinci. Dan dia berharap kepada Bupati Kerinci melakukan tindakan dan teguran kepada pihak RS.
"Kita berharap pihak Pemkab Kerinci bisa bertindak, paling tidak menegur pihak rumah sakit. Jangan sampai banyak pasien diperlakukan begitu, kasian bagi warga yang mengalami sakit terus ditolak dan harus berstatus pasien umum dengan bayaran yang cukup besar," tandasnya. (hen)