KERINCI - Gunung Kerinci yang terletak di Kayu Aro, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci pada Rabu (18/10/2022) lalu kembali erupsi. Hingga hari ini, Jum'at (21/10/2022) Gunung tertinggi di Sumatera itu masih mengeluarkan asap tebal kecoklatan.
Penomena ini turut mengundang perhatian dosen Universitas Gajah Mada (UGM), Dr. Akmaludin, S.T., M.T. Menurut Dosen Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik UGM ini asap tebal yang keluar dari Gunung Kerinci karena Erupsi preatik pelepasan uap air yang kena panas.
"Yang ada saat ini, Gunung Kerinci menghembuskan asap dan sesekali diselengi dengan letusan preatik yang menyebabkan hembusan asap makin tebal," katanya.
Dijelaskannya lagi, jika terjadi letusan yang sifatnya Eksplosif maka di sekitar Gunung akan terjadi hujan abu sampai hujan pasir. Namun jika ada hujan abu pun tidak perlu khawatir sepanjang tidak ada kenaikan magma yang akan menutup lubang (Kawah).
"Jadi masyarakat tidak perlu panik, ini lah jadi rutinitas Gunung Kerinci untuk menyebarkan pupuk (abu volkanik), yang ditakutkan kalau tertutupnya saluran lubang, ini yang bisa menyebabkan letusan yang lebih besar," jelasnya.
Ditanya status Waspada Gunung Kerinci, Putra Kabupaten Kerinci ini mengatakan Status waspada sudah lama, bahkan selalu di level Waspada. "Karena tidak ada aktivitas magma yang mengarah ke perubahan status ke Siaga," sebutnya.
Dosen UGM ini menyebutkan untuk bibir kawah Gunung Kerinci saat ini mengarah ke Kayu Aro. "Posisi bibir kawah selalu berubah - ubah tergantung runtuhan bibir kawah," pungkasnya.
Sumber : Metrojambi.com