Atasi Banjir Lahar Dingin Dari Gunung Kerinci, Masyarakat Minta PUPR Besarkan Parit



KERINCI - Masyarakat Tangkil, Kecamatan Gunungtujuh, Kabupaten Kerinci selalu merasa was-was setiap hujan deras turun di puncak Gunung Kerinci, karena akan menyebabkan desa mereka dilanda banjir lahar dingin.

"Banjir ini sudah lima kali terjadi dalam beberapa bulan terakhir ini, hingga membuat material pasir dan batuan menutupi bandar dan jalan," kata Yoni, warga Tangkil kepada Metrojambi.com, Selasa (22/11/2022).

Menurut Yoni, untuk mengatasi material pasir dan batu yang terbawa banjir masuk ke rumah, warga terpaksa membuat tanggul mengunakan karung.

"Kita minta kepada pemerintah daerah untuk membesarkan parit, karena yang sekarang ini terlalu kecil, tidak bisa menampung aliran air yang cukup besar dan deras dari Gunung Kerinci," tutupnya.

Sudar  warga Kayu Aro mengatakan terakhir banjir lahar dingin ini terjadi sekitar sepekan yang lalu. "Banjir yang terakhir pada Jum'at yang lalu, itu merupakan yang paling parah, karena aliran lahar dingin ini cukup deras, hingga ke jalan dan masuk kerumah warga yang berada di pinggir jalan nasional," ungkapnya

Sementara itu, Dosi, anggota DPRD Kabupaten Kerinci dapil II mengatakan bahwa saat ini Dinas PUPR Kabupaten Kerinci sedang bekerja membuat bandar atau parit dari Sungai Sikai.

"Alat berat PUPR ini sudah empat hari bekerja mengali parit atau bandar disana, nanti aliran air ini akan diteruskan ke Sungai Kering di daerah Danau Bento," katanya.

Dosi menjelaskan pembuatan bandar ini merupakan aspirasi dari masyarakat yang terdampak banjir lahar dingin ini. "Kita akan terus berjuang menyampaikan aspirasi masyarakat yang terdampak banjir lahar dingin ini, jika menggunakan anggaran APBD Kerinci tidak akan cukup, saya juga sudah menyampaikan kepada anggota DPR RI untuk membantu dana dari pusat," tutupnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Kerinci, Maya Novefri dikonfirmasi membenarkan sudah empat hari alat berat bekerja disana untuk melakukan penggalian parit atau membuat parit.

"Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi agar aliran lahar dingin tidak terlalu deras melewati perkampungan warga, jadi sebagian aliran lahar dingin ini nantinya akan diarahkan ke Sungai Kering," ujarnya.

Maya mengatakan, karena saat ini sudah masuk akhir tahun, dari Bidang Tanggap Darurat hanya bisa membantu membuat parit.

"Kalau untuk pekerjaan sudah hampir kurang lebih 2 km, mudah-mudahan dengan adanya bantuan ini, banjir lahar dingin tidak lagi menerjang Desa Bengkolandua dan Tangkil," pungkasnya.


Sumber : Metrojambi.com