Jalur Evakuasi Gunung Kerinci Harus Segera di Buka, Pemkab Kerinci Desak Pemerintah Pusat



KERINCI - Terkait upaya penyelamatan warga terhadap potensi bencana alam seperti meletusnya Gunung Kerinci yang saat ini berstatus siaga level II, Pemerintah Kabupaten Kerinci kembali mendesak diizinkan dan dibantu pemerintah pusat untuk pembangunan jalur evakuasi menembus kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kerinci, Darifus mengatakan, jika terjadi letusan Gunung Kerinci, Pemerintah Kabupaten Kerinci telah menyiapkan enam jalur evakuasi untuk penyelamatan warga yang berada di sekitar Gunung Kerinci.

Adapun enam jalur evakuasi yang telah di siapkan Pemkab Kerinci yakni, Pelompek - Pauh Tinggi, Kersik Tuo - Sungai Tanduk - Danau Tinggi, Bedeng Baru - Sungai Asam, Gunung Labu - Sungai Jambu - Bentok -            Sungai Asam, Kebun Baru - Sungai Lintang - Bedeng 8 - Sungai Renah - Sungai Padang, dan Patok 4 - Bedeng 8 - Ujung Ladang.

Darifus menyebutkan, untuk jalur evakuasi dari Pauh Tinggi menuju Renah Pemetik dan Bungo masih terkendala izin dari TNKS dan Pemerintah Pusat yakni dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

"Untuk panjang sekitar 8 KM menembus TNKS, mungkin ini yang membuat pihak Kementerian LH tidak mau memberikan izin pembukaan jalur evakuasi," kaa Darifus, Kamis (3/11/2022).

Ditambahkan Darifus, Pemerintah Kabupaten Kerinci selalu berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Pusat untuk pembukaan jalur evakuasi ini.

"Kita berharap kepada Pemerintah pusat untuk segera memberikan izin untuk membuka evakuasi ini, karena kita melihat kondisi Gunung Kerinci dalam sepekan ini selalu erupsi," ungkapnya.

Darifus menambahkan untuk warga yang berada di sekitar Gunung Kerinci ada 3 Kecamatan dan 51 Desa dengan jumlah penduduk sekitar 60 ribu. "Jika jalur evakuasi tidak segera dibuka, takutnya terjadi letusan Gunung masyarakat tidak bisa lari dan terjebak, ini sama saja pemerintah akan membunuh rakyat, jangan gara - gara 8 K TNKS masyarakat menjadi korban," jelasnya.

Labih lanjut, Darifus menyampaikan selama Gunung Kerinci erupsi, pihaknya telah menurunkan anggota di Kayu untuk melakukan pemantauan dan koordinasi dengan Petugas Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Kerinci.

"Untuk laporan resmi tentu dari petugas PPGA Kerinci, BPBD hanya melaporkan kepada lintas sektoral yakni kepada Pemkab Kerinci dan Provinsi Jambi," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Kerinci sudah berkali-kali berkomunikasi dengan Pemerintah Pusat untuk pembukaan jalur evakuasi ini, namun belum juga ada hasilnya.

"Bahkan Pemerintah Daerah sudah menganggarkan anggaran namun gagal, Gubernur Jambi juga sudah melihat langsung rencana lokasi jalur evakuasi, juga belum terealisasi, mudah - mudahan kedepan Pemerintah Pusat bisa memberi kesempatan untuk membuka jalur evakuasi ini," ujarnya.


Sumber : Metrojambi.com