Siang Malam Tinjau Lokasi Bencana, Pj Bupati Kerinci Asraf Ajak Warga Doakan Agar Bencana ini Segera Berlalu

 

Portaljambi.co.id - Tingginya intensitas hujan yang melanda wilayah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh pada awal Tahun 2024 ini, membuat beberapa wilayah dilanda banjir cukup dahsyat dan longsor. Banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Batang Merao bahkan telah merendam ribuan rumah.

Tidak hanya pemukiman di bantaran sungai, banjir meluas ke sejumlah pemukiman yang selama ini aman dari banjir. Berdasarkan data dari BPBD kabupaten Kerinci 1 hari lalu, bencana banjir dan longsor di Kerinci dan Sungai Penuh ini menyebabkan 1.633 rumah di 37 desa dan 9 kecamatan terendam. Lokasi paling parah terjadi di kecamatan Depati Tujuh, yakni 13 desa.

Sedangkan longsor terjadi di 5 titik di kecamatan Batang Merangin, yakni di Desa Pematang Lingkung, Lubuk Paku, Pasar Tamiai, Seberang Merangin dan desa Sungai Pegeh kecamatan Siulak. Bukan hanya itu saja, bencana yang melanda wilayah Kerinci ini bahkan sudah memakan korban yakni warga yang terseret banjir hingga tertimbun longsor.

Atas kejadian ini, Pj Bupati Kerinci, Asraf, tak tinggal diam. Semenjak hari pertama diwilayah Depati 7 dilanda banjir hingga Selasa hari ini, ia tak henti-hentinya siang dan malam bersama OPD terkait terus turun kelapangan titik lokasi bencana, meskipun terkadang hingga Dini hari. Bahkan pada Selasa (02/01/2023) Pj Bupati Kerinci, Asraf, mendampingi Gubernur Jambi Al Haris memantau sejumlah wilayah yang terdampak banjir dan longsor.

Hal tersebut dilakukan Pj Bupati Kerinci, Asraf, untuk memastikan bahwa masyarakat Kerinci yang terkena musibah benar-benar ditangani dan diselamatkan dengan baik, dan hingga jalur lalulintas yang terdampak banjir bisa dilewati masyarakat.

Pj Bupati Kerinci, Asraf, dikonfirmasi menyampaikan bahwa intensitas curah hujan yang cukup tinggi, terlebih Kabupaten Kerinci yang merupakan daerah yang rawan bencana. “Rawan bencana ini bukan hanya berbicara banjir tetapi termasuk juga tanah longsor, kebakaran dan sebagainya jadi tingkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan” ungkapnya.

Asraf mengungkapkan, sebagai bentuk perhatian, Pemerintah Daerah akan memberikan bantuan terhadap warga yang terdampak banjir, tanah longsor ataupun bencana alam yang terjadi. “Karena penanganan bencana alam ini konsepnya gotong royong dan kebersamaan. Dan tentunya tidak akan selesai jika ditangani oleh Pemerintah saja tanpa adanya dukungan dari pada seluruh lapisan masyarakat,” ungkapnya.

“sekarang kita tidak boleh hanya menyalahkan alam tetapi sebagai manusia kita wajib menjaga lingkungan,” imbuhnya.

Asraf juga mengimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, terlebih bagi masyarakat yang tinggal di pinggir aliran sungai dan dilereng perbukitan. “Yang terpenting kewaspadaan harus terus ditingkatkan,” tambahnya.

Bahkan sejak Senin, Pj Bupati Kerinci Asraf, S. Pt, M. Si keluarkan Surat Keputusan Keadaan Darurat Banjir dan Longsor di Kabupaten Kerinci terhitung tanggal 1 s.d 7 Januari 2024. “Rapat Koordinasi penanganan Banjir dan Longsor yang berlangsung di Kantor Camat Sitinjau Laut ditetapkan status Bencal menjadi Status Darurat dengan Posko di Kantor Kecamatan Air Hangat,” ujar Pj. Bupati Kerinci, Asraf.Pj.

Bupati Kerinci juga secara tegas menyampaikan agar bantuan untuk masyarakat terdampak banjir dan longsor segera disalurkan dan sudah tersampaikan ke masyarakat terdampak karena setelah dilakukan kunjungan ke sejumlah titik banjir dan longsor, masyarakat sangat membutuhkan bantuan.

Ditambahkan oleh Pj Bupati Kerinci, semua OPD dan unsur Pemerintah Daerah Kerinci agar hadir dan siap siaga 24 jam ditengah masyarakat. Apalagi psikologi masyarakat saat ini butuh perhatian yang terdampak, seperti Kecamatan Depati VII, Kecamatan Air Hangat dan Kecamatan Kayu Aro serta Kecamatan Sitinjau Laut. Disamping itu, agar diantisipasi diwaspadai dampak penyakit.

Pj Bupati Kerinci, Asraf menambah, kita berduka atas segala kejadian dan peristiwa yang terjadi hampir di sebagian wilayah Kabupaten Kerinci. “Oleh karena itu mari kita mendoakan saudara-saudara kita yang tertimpa bencana, dan berdoa agar kita terhindar dari segala musibah dan bencana,” harapnya.

Ia juga menjelaskan bahwa, kondisi Indonesia saat ini mengalami masa-masa yang sulit. Pada era saat ini, perubahan iklim menjadi hal yang paling ditakuti di seluruh dunia. Apa yang ditakutin oleh dunia saat ini bukan lagi pandemi, bukan lagi perang, tetapi yang lebih mengerikan yang ditakuti oleh semua negara adalah perubahan iklim, yang menyebabkan frekuensi bencana alam di dunia naik drastis.

Melihat adanya peningkatan kejadian bencana, Asraf meminta agar segenap komponen penanggulangan bencana selalu siaga dan waspada. Menurutnya, Perubahan iklim sangat berpengaruh, terutama bencana-bencana seperti banjir, tanah longsor dan bencana alam lainnya.

“Seperti di Kerinci, jalan putus, longsor dan lain sebagainya, sehingga menimbulkan keterisolasian ini. Tetapi tanggap darurat sudah kita lakukan dan ini menjadi tugas kita bersama untuk melindungi keselamatan masyarakat,” pungkasnya. (Don)