Portaljambi.com, KERINCI - Ratusan Damtruck dan Pick Up sejak sepekan terakhir mengeluh, pasca ditutupnya 8 Galian C di Siulak Deras, betapa tidak kebutuhan material berupa pasir, coral, spilit, batu untuk kerinci dan sungai penuh mencapai 700 kubik per hari, apa lagi saat kegiatan proyek jalan bisa mencapai 1000 kubik lebih per hari.
Dampak galian C Illegal, Illegal Loging, yang dilakukan besar-besaran di siulak deras menyisakan masalah besar dan berdampak luas, bahkan hingga memakan korban jiwa, yang harus dilakukan adalah sikap tegas pihak pemerintah, aparat penegak hukum untuk meluruskan semua persoalan ini dengan secepatnya, sesuai dengan aturan dan perundangan yang berlaku, jika tidak akan menjadi masalah baru.
Salah seorang pengusaha material banguan Aipen kepada kerincitime.co.id menggungkapkan bahwa sejak ditutupnya galian C di siulak deras menjadi masalah bagi pengusaha pickup dan truck, sebab saat ini semua material kosong, jika pun ada harganya menggila. Bahkan mencapai 300 ribu per kubik, dan ini sangat memberatkan masyarakat.
“tidak ada material lagi sekarang, jika pun ada mahal, di tempat saya kosong, kami berharap agar kita semua ikuti aturan yang ada, kami siap membeli material dimana saja asalkan ada izin, sesuai dengan aturan yang ada” ungkapnya.
Sementara itu salah seorang pengusa damtuck Rudi mejelaskan saat ini harga material per kubiknya kita jual mencapai Rp. 300 ribu, sebelumnya hanya Rp. 220 ribu. Ini dilakukan karena harga di pangkalan naik dari 110 ribu, sekarang menjadi Rp. 170 ribu per kubik.
“material kosong, jika ada harga mahal, masyarakat jadi menjerit, dulu bisa kita jual 220, sekarang 300 ribu lebih perkubik” ungkapnya
Sumber : kerincitime.co.id
Dampak galian C Illegal, Illegal Loging, yang dilakukan besar-besaran di siulak deras menyisakan masalah besar dan berdampak luas, bahkan hingga memakan korban jiwa, yang harus dilakukan adalah sikap tegas pihak pemerintah, aparat penegak hukum untuk meluruskan semua persoalan ini dengan secepatnya, sesuai dengan aturan dan perundangan yang berlaku, jika tidak akan menjadi masalah baru.
Salah seorang pengusaha material banguan Aipen kepada kerincitime.co.id menggungkapkan bahwa sejak ditutupnya galian C di siulak deras menjadi masalah bagi pengusaha pickup dan truck, sebab saat ini semua material kosong, jika pun ada harganya menggila. Bahkan mencapai 300 ribu per kubik, dan ini sangat memberatkan masyarakat.
“tidak ada material lagi sekarang, jika pun ada mahal, di tempat saya kosong, kami berharap agar kita semua ikuti aturan yang ada, kami siap membeli material dimana saja asalkan ada izin, sesuai dengan aturan yang ada” ungkapnya.
Sementara itu salah seorang pengusa damtuck Rudi mejelaskan saat ini harga material per kubiknya kita jual mencapai Rp. 300 ribu, sebelumnya hanya Rp. 220 ribu. Ini dilakukan karena harga di pangkalan naik dari 110 ribu, sekarang menjadi Rp. 170 ribu per kubik.
“material kosong, jika ada harga mahal, masyarakat jadi menjerit, dulu bisa kita jual 220, sekarang 300 ribu lebih perkubik” ungkapnya
Sumber : kerincitime.co.id