PORTALJAMBI.COM-Tiga daerah di Provinsi Jambi akan
menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Bupati) pada tahun 2018 ini. Kota Jambi,
Kabupaten Merangin dan Kabupaten Kerinci akan menggelar perhelatan akbar itu
pada 27 Juni mendatang.
Ada beberapa nama yang muncul untuk bertarung memperebutkan
kursi BH 1 DZ, diantaranya Adirozal yang
sekarang masih menjabat sebagai Bupati Kerinci yang berpasangan Dengan Ami
Taher.
Disamping Adirozal, ada juga nama Monadi anak mantan
Bupati Kerinci, Murasman yang seorang birokrat berpasangan dengan Edison, kemudian
Zainal Abidin yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati berpasangan dengan Apri
Arsal.
Semenatara itu, Masyarakat Kerinci mengharapkan
Pemimpin Kerinci kedepan adalah seorang pemimpin yang merakyat. Yang mengerti
akan penderitaan rakyat, dan paham akan keiinginan rakyat Kerinci. Bukan
pemimpin yang elit yang memandang masyarakat Kerinci tak lebih dari pada
pelengkap penderita.
Kepemimpinan Adirozal sebagai Bupati Kerinci adalah
kepemimpinan yang tidak sinergis, yang dirasakan oleh masyarakat Kerinci.
Antara Adirozal dan Zainal telah terjadi sebuah gap dan terjadi hubungan yang
tidak harmonis terhadap keduanya yang sebelumnya membawa jargon Kerinci Lebih
Baik. Perseteruan retak membawa belah ini berlanjut sampai saat ini ketika
digelarnya Pemilihan kepala Daerah (Pilkada) Kerinci 2018.
Perseteruan antara Bupati dan Wakilnya ini membuat
terhambatnya pembangunan di Kerinci. Pembangunan di Kerinci yang kaya dengan alam
dan pariwisata ini menjadi tidak terarah dan bermuara kepada ketidak stabilannya
prekonomian masyarakat Kerinci.
Masyarakat Kerinci bukan menolak munculnya calon-calon
orang nomor satu di Kerinci berasal dari pimpinan elit , tapi melainkan mereka
berharap para calon-calon pemimpin Kerinci ini mampu untuk menjadi pemimpin
yang merakyat, dan memperhatikan nasib rakyatnya. Bukan hanya sebagai pemimpin
yang gemar duduk dibelakang meja dengan kursi empuknya.
Jika melihat APBD Kerinci, yang memiliki dana
APBD yang cukup besar, tidaklah sepantasnya masyarakat Kerinci kesulitan
ekonomi, dan tidak pula pantas pembangunan di
Kerinci ini, bagaikan pacar ketinggalan kereta, Kerinci dalam hal
pembangunan tertinggal jauh bila dibanding dengan Kabupaten lain yang memiliki
APBD pas-pasan.
Sarana dan prasarana yang dibangun oleh pemerintah untuk
kepentingan masyarakat masih terlihat minim. Hubungan dari satu wilayah kesatu
wilayah lain di Kerinci masih tersendat. Masih banyak sarana jalan yang belum
dibangun dalam menghubungkan satu wilayah kewilayah lainnya yang berada di Kabupaten
Kerinci.
Pendek kata, tidak sepantasnyalah Kerinci mengalami
seperti ini bila mengingat Bumi Kerinci yang kaya dengan hasil buminya.
Pemimpin Kerinci yang tidak merakyat tidak pernah tahu jika diwilayahnya masih
terdap wilayah terasing yang belum tersentuh oleh tangan tangan manis
pemerintah Kerinci. Wilayah terasing dipedalamam Kerinci hidupnya jauh dari
modernisasi, yang perlu perhatian.
Dan masyarakat Kerinci saat ini butuh pemimpin yang
merakyat, Bukan pemimpin yang mensengsarakan rakyat . Masyarakat Kerinci mengakui pada Pemilihan Bupati Kerinci tahun 2018 ini
telah memunculkan vigur seperti Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi bukanlah seorang malaikat, tapi ia mampu
bersimpatik dengan masyarakat. Kehadiran Jakowi ditengah-tengah masyarakat
bagaikan tiada jarak. Sehingga warga
merasakan kedekatan dengan pemimpinnya tiada batas.
Vigur calon pemimpin seperti inilah yang dirindukan
oleh masyarakat Kerinci. Setelah sekian decade, masyarakat merasakan
keterasingan dengan pemimpinnya. Bupati Kerinci selama ini penuh dengan kemewahan
dan tidak bersahabatan dengan masyarakat yang dipimpinnya.
Untuk itu dalam Pemilihan Bupati Kerinci Tahun 2018 yang
akan datang masyarakat Kerinci berharap munculnya pemimpin adil dan bijaksana
dalam memimpin Kerinci lima tahun kedepan.
Penulis: Febri Saputra
Ir. Jokowi/Presiden Indonesia yang dikenal Merakyat