JAMBI - Mantan bakal calon bupati Kerinci, Fadli Sudria, menuding Partai Golkar dan PDIP ingkar janji. Ini terkait pengembalian uang survei yang hingga kini belum diterimanya.
Seperti diketahui, Pasca batal mendapatkan perahu partai untuk diusung di Pilkada Kerinci, sejumlah kandidat mulai bereaksi. Para calon yang gagal maju, seperti Fadli Sudria dan Tafyani Kasim, menuntut pengembalian sejumlah dana yang diketahui merupakan uang survei.
Besaran uang survei sendiri bervariasi, sesuai aturan yang ditetapkan partai saat pendaftaran calon. Satu partai uang yang disetorkan mencapai puluhan juta. Seperti di Golkar kandidat wajib setor Rp 20.625.000, sedangkan di PDIP sebesar Rp 37.600.000.
Tuntutan itu dilakukan karena, sesuai komitmen awal saat pendaftaran, partai akan mengembalikan dana survei tersebut. Bahkan, dalam perjanjian uang itu harus dikembalikan maksimal sebulan pasca dikeluarkannya rekomendasi resmi dukungan dari DPP.
Belakangan diketahui dana survei tersebut tak kunjung dikembalikan. Fadli Sudria kepada metrojambi.com menyebutkan jika Golkar dan PDIP ingkar janji.
"Janjinya Kamis (15/2/2018) kemarin, tapi tidak ada kabar berita," kata Fadli Sudria, Jumat (16/2/2018).
Fadli juga mengatakan jika sesuai komitmen awal, tentunya tidak ada persoalan lagi antara dirinya dan partai politik. "Itu komitmen awal, bagi yang tidak didukung maka uang survei akan dikembalikan," imbuhnya.
Terpisah, Ketua DPD II Golkar Kerinci, Sartoni berjanji pihaknya akan segera mengembalikan uang survei tersebut. "Dalam waktu dekat ini kita kembalikan," ujarnya.
Ia juga mengaku akan melakukan pertemuan terlebih dulu guna
Sumber : Metrojambi.com