KERINCI - Masyarakat Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, pada Sabtu (25/04/2020) kemarin, dihebohkan dengan adanya salah seorang warga Kerinci yang dimakamkan oleh tim medis dengan berpakaian Alat Pelindung Diri (APD) seperti pasien terpapar covid - 19.
Pemakaman yang dilakukan dimalam hari tersebut, dilakukan langsung oleh protokol tim medis dari Dinas Kesehatan Kerinci yang dikawal ketat pihak Kepolisian.
Menanggapi hal tersebut Kepala Desa Sebukar, Syukran, membenarkan jika tadi malam ada pemakaman warganya yang meninggal di RSUD M Djamil Padang. ” Iya memang ada warga saya yang dimakamkan dengan standar Covid malam tadi,” ujar Syukran.
Menurutnya, jenazah yang di makamkan di Sebukar ini merupakan pasien dari Rumah sakit M. Djamil Padang.
Dia menyebutkan, Memang almarhum ini kena penyakit sudah lama yaitu penyakit bawaan sejak kecil. Lalu keluarga memilih untuk berobat ke Rumah Sakit Hospital Semen Padang untuk penyembuhan almarhum.
Lantaran di suruh pulang oleh pihak Rumah Sakit Semen Padang, dan untuk kembali pada hari Selasa mendatang maka pihak keluarga memilih untuk tinggal di Padang dulu. "Mereka tinggal di dekat Rumah Sakit M.Djamil,” jelasnya.
Namun Jumat malam penyakit yang bersangkutan kambuh. Pihak keluarga membawanya ke RS M Djamil.
"Karna Padang zona merah, seluruh pasien yang meninggal di RS dipadang dilakukan standar Protokol covid 19, untuk lebih jelas menunggu konfirmasi dari satgas kabupaten,” katanya.
Bahkan ditegaskan Kades, bahwa saat almarhum dirawat di RS Semen Padang, sudah dilakukan rapid tes dan hasilnya negatif. Namun karna Padang zona merah, seluruh pasien yang meninggal di RS dipadang dilakukan standar Protokol covid 19.
"sedangkan yang dari RS M Jamil, sama sekali belum ado hasil swab. Jika ada yang mengatakan positif, mohon tunjukan hasil dan informasinya dari mana? Agar tidak menjadi fitnah terhadap keluarga Almarhum," tegasnya.
Sementara itu Kadis Kesehatan Kerinci, Hermendizal, dikonfirmasi mengatakan bahwa memang pihaknya telah mendapatkan informasi dari RS Padang, bahwa agar penanganan almarhum dilakukan sistim protokol covid 19, dan itu telah dilakukan.
"Hal itu dilakukan, untuk menghindari dan mengantisipasi dari hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari," ujarnya.
Bahkan Hermendizal menegaskan, bahwa hingga sejauh ini pihaknya belum menerima hasil bahwa pasien terpapar covid 19 apa tidak, karna tetap harus menunggu hasil swab yang dilakukan. "Hasil swab itukan keluarnya paling cepat Tiga hari, jadi kita menunggu hasil itu dari Padang," singkatnya.(tim)