Putri Saudi Ditahan di Penjara, Mohon Pembebasan pada Raja Salman dan Putra Mahkota

Putri Basmah binti Saud dalam foto tahun 2017 (AFP/MANDEL NGAN)

Riyadh - Seorang putri Arab Saudi yang dipenjara tanpa dakwaan, menyampaikan permohonan kepada Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud dan Putra Mahkota Pangeran Mohammad bin Salman (MBS), agar dirinya dibebaskan dari penjara. Putri Saudi ini beralasan kondisi kesehatannya memburuk.
Seperti dilansir AFP, Jumat (17/4/2020), seorang sumber yang dekat dengan keluarga Kerajaan Saudi menyebut bahwa Putri Basmah binti Saud yang berusia 56 tahun dan berprofesi sebagai pengusaha, ditahan sejak Maret tahun lalu sesaat sebelum terbang ke Swiss untuk menjalani perawatan medis.
Sosok Putri Basmah dikenal sebagai anggota keluarga Kerajaan Saudi yang kerap berterus terang. Permohonan agar dibebaskan dari penjara ini disampaikan Putri Basmah melalui sebuah surat yang dipublikasikan via akun Twitter miliknya yang terverifikasi.
"Apakah Anda menyadari (?) Saya sekarang ditahan secara sewenang-wenang di penjara Al-Ha'ir tanpa dakwaan kriminal atau dakwaan apapun," tulis Putri Basmah dalam suratnya.
"Kesehatan saya memburuk hingga ke kondisi ini (parah) dan dapat menyebabkan kematian saya," sebutnya. "Saya belum mendapatkan perawatan medis atau bahkan tidak menerima tanggapan atas surat-surat yang saya kirimkan dari penjara ke Pengadilan Kerajaan," imbuh Putri Basmah.
Otoritas Saudi belum menjelaskan alasan penahanan Putri Basmah. Namun dalam pernyataannya, Putri Basmah mengklaim dirinya 'dijebloskan ke penjara' setelah 'diculik tanpa penjelasan' bersama salah satu putrinya. Dia memohon kepada Raja Salman yang merupakan pamannya dan MBS yang merupakan sepupunya, agar dirinya dibebaskan karena dia 'tidak melakukan kesalahan' dan kondisi kesehatannya 'sangat kritis'.
Putri Basmah tidak menyebut secara jelas apa penyakitnya. Namun suratnya ini mencuat saat Saudi sedang memerangi pandemi virus Corona. Pemerintah Saudi telah memberlakukan jam malam selama 24 jam di beberapa wilayah demi membatasi penyebaran virus itu. Sejauh ini, Saudi melaporkan 6.380 kasus virus Corona, dengan 83 kematian.
Tidak diketahui juga bagaimana Putri Basmah bisa menggunakan Twitter dari dalam penjara Al-Ha'ir, penjara dengan keamanan ketat di dekat ibu kota Riyadh yang dikenal kerap dipakai untuk menahan para tahanan politik.
Permintaan Putri Basmah yang disampaikan secara terbuka ini tergolong sebagai langkah berani yang tidak biasanya dilakukan anggota keluarga Kerajaan Saudi. Anggota keluarga Kerajaan Saudi yang jumlahnya ribuan orang, lebih memilih menahan diri untuk tidak menyampaikan keluhan internal secara terbuka.
Permintaan publik dari Putri Basmah ini menjadi pertanda terbaru soal gejolak dalam keluarga Kerajaan Saudi, setelah bulan lalu dilakukan penahanan terhadap Pangeran Ahmed bin Abdulaziz al-Saudi -- saudara laki-laki Raja Salman dan Pangeran Mohammed bin Nayef -- keponakan Raja Salman yang sebelumnya menjadi Putra Mahkota. Pemerintah Saudi tidak memberikan pernyataan resmi soal penangkapan keduanya.
Namun seorang sumber yang dekat dengan pengadilan kerajaan menyebut penahanan itu dimaksudkan sebagai peringatan keras di kalangan keluarga Kerajaan Saudi untuk tidak melawan Putra Mahkota.
Sumber : Detik.com