Tega, Anggota DPRD Ini Pukul Kuli Panggul Kayu, Jangan Sempat Terjadi Di Tempat Kita


Hukum dan Kriminal, - Seorang oknum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lampung Utara , menampar dan mencekik leher seorang kuli panglong kayu.
Akibat penganiyayan tersebut, korban Sandi (27), warga Desa Pulau Panggung, Kecamatan Abung Tinggi, mengalami luka memar pada bagian rahang dan bagian leher. Bahkan setelah aksi pemukulan itu dirinya mengalami kesulitan makan dan minum.
Menurut korban yang ditemui di Mapolsek Bukit Kemuning mengatakan, kejadian itu berawal sore Sabtu, sekitar Pukul 13.00 WIB. Seperti biasa, hari itu dirinya bersama rekannya bekerja di soumil milik terlapor.
Karena sesuatu hal, Sandi dan rekannya Anta terlibat adu mulut. Setelah cekcok di lokasi tempat bekerja, saat itu pelaku Abadi datang menemui mereka. Menanyakan siapa yang ribut dan korban pun menjawab dirinya.
"Saat itulah Abadi langsung memukul rahang dan mencekik leher saya," kata korban.
Merasa tidak terima dirinya dianiaya, korban pulang ke rumah dan mengadu kepada keluarganya. 
Saya minta keadilan jangan karena saya orang tak punya dan kuli kayu jadi semau-mau sama orang miskin," ujarnya, Minggu 3 April 2020.
Korban berharap,  oknum anggota DPRD fraksi PDIP itu harus diproses hukum seadil-adilnya. Ia sudah melaporkan tersangka Abadi di kantor Mapolsek Bukit Kemuning dengan laporan No:STPL/101/B-1/IV/2020/PLD.LPG/RES.LAMUT/SEK.BUKIT.
Selain melapor ke mapolsek, Sandi sudah melakukan visum di Puskesmas Bukit Kemuning. Hal itu untuk memperkuat bukti bahwa korban benar telah di aniaya oleh tersangka.
Di tempat yang sama, saksi Yuli Eriawan mengatakan, pelaku Abadi setelah menganiaya Sandi, dengan sombong langsung mengancam ingin membacok siapa saja warga desa yang berani dengan dirinya.
"Saya mendengar benar setelah menampar dan mencekik, dia mengancam siapa orang Dusun sukarame yang berani akan di bacoknya," katanya.
Di tempat  terpisah, Abadi, membenarkan adanya kejadian tersebut.
"Gimana  saya engak emosi dan hilaf, melihat  Anta dan Sandi (yang melapor), ribut saat saya sedang salat," ujarnya.
Menurut Abadi, pihak yang melapor seringkali membuat ulah dengan pekerja lainnya. Sementara itu, AKP Tatang Maulana Kapolsek Bukit Kemuning belum dapat dimintai keterangan atas kejadian itu.

Sumber : Lampost.co