Bos Illegal Drilling Ditangkap di Tanjab Timur

  


JAMBI - Polisi akhirnya membekuk pemodal dan pengelola sumur minyak ilegal yang terbakar dalam konsesi PT Agronusa Alam Lestari (AAS) di Desa Bungku, Batanghari. Pria yang diketahui bernama Kujang Kusmianto ditangkap dalam pelarian di Tanjab Timur.
Direktur Reskrimsus Polda Jambi Kombes Pol Sigit Dany Setiyono, Selasa (28/9), mengatakan bahwa Kujang alias Kj (sebelumnya tertulis UJ, red) ditangkap pada Jumat (24/9), sekitar pukul 16.00 WIB. Dia ditangkap saat bersembunyi di Desa Pandan Jaya, Geragai, Tanjungjabung Timur.

“Kita tangkap di rumah keluarganya. Saat ini sudah diamankan di Rutan Polda Jambi,” kata Sigit. Dari identitasnya, Kujang diketahui tinggal di Johor Baru, Desa Bungku, Kecamatan Bajubang. Pria 48 tahun itu juga bekerja sebagai petani.
Sumur minyak ilegal di areal PT AAS terbakar pada Sabtu (18/9), sekitar pukul 05.45 WIB. Lokasinya di kawasan Km 51, dekat perbatasan dengan  konsesi PT Restorasi Ekosistem Indonesia (Reki).

Akibat kebakaran itu, seorang pekerja mengalami luka bakar serius, yakni Hasanudin (41), warga asal Pringsewu, Lampung. Sempat dilarikan ke RSUD Sungaibahar dengan kondisi luka bakar 80, belakangan dia dirawat di RS Bhayangkara Jambi.

Seorang oknum perwira polisi yang bertugas di Polres Batanghari, berinisial Dr, diamankan karena diduga berperan sebagai pemodal bisnis ilegal di kawasan tersebut.

Menurut Sigit, dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa Kj berhubungan dan bekerja sama dengan Dr. “Mereka berdua kelompok pemodal illegal drilling,” sebut Sigit.

Hanya saja, tambah Sigit,  Kj merupakan pemain baru. Kujang dan Dr terlibat dalam perencanaan, pemodalan, hingga teknis pengeboran. “Semuanya dibicarakan di tempat Kj,” kata Sigit.

Walau memiliki modal, Kj tidak mempunyai kemampuan teknis untuk illegal drilling. Dia hanya mengandalkan pengamatan dari aktivitas illegal drilling di tempat lain.

Beberapa titik, tambah Sigit, sudah dibor oleh Kj dan menghasilkan sembilan drum minyak mentah. “Yang terbakar kemarin adalah titik keempat,” ungkapnya.

Polisi ternyata juga sudah meminta keterangan Hasanudin, korban luka bakar dalam insiden itu.

“Informasi dari korban yang saat ini masih dirawat, saat ia sedang mengumpulkan sisa minyak, ia mendengar ledakan. Saat melihat ke belakang, sudah ada semburan api dari sumur,” beber Sigit.

Hasanudin kini masih dalam pengawasan Polda Jambi karena keterangannya masih akan terus digali. “Kita ingin tahu apakah korban ini hanya turut serta atau termasuk dalam bagian dari kelompok pemodal,” ujar Sigit.

 
Api Belum Padam


Sementara itu, kobaran api di lokasi kejadian masih belum bisa dipadamkan. Bahkan, api menjalar ke sejumlah sungai kecil yang menjadi alur minyak.

Sigit mengatakan, pihak sudah membuat parimeter. “Bersama rekan-rekan dari Pertamina kita juga masih terus melakukan upaya pemadaman. Saat ini, kepala apinya sudah mengecil, tidak setinggi saat kejadian,” beber Sigit.

Dari keterangan tim Pertamina, kemungkinan ada sumber gas dari sumur yang meledak itu. “Jika melihat kobaran api yang tidak lagi sebesar pada awal kejadian, mudah-mudahan gasnya sudah berkurang sehingga bisa dipadamkan,” pungkasnya.

 

Sumber : Metrojambi.com