 |
| Foto : Metrosakti. doc |
KERINCI - Puluhan personel polisi dari Polsek Gunung Kerinci dan Polres Kerinci hari ini (27/2)
Penyisiran dilakukan guna mencari ladang ganja yang diketahui dari pengembangan kasus penangkapan Desra Alias Sra (23), dan Andi Suwanto alias Andi (35) Jumat (26/2) malam kemarin.
Setelah 10 jam melakukan penyisiran, tim yang dipimpin oleh Kabag Ops Polres Kerinci ini belum menemukan lokasi ladang ganja tersebut.
Kaposek Gunung Kerinci, IPTU Pasaribu, dikonfirmasi metrosakti.com mengatakan, penyisiran dilakukan pihaknya sejak pukul 03.00 WIB menjelang subuh tadi. Setelah lebih kurang 5 kilometer menyisir, kata dia, tim yang berjumlah 25 orang tersebut menemukan sebuah pondok, namun pemiliknya sudah melarikan diri.
"Perjalan kita sekitar 4 jam, kita menemukan pondok, namun orangnya sudah kabur," ujarnya.
Di pondok tersebut, pihaknya menemukan alat-alat sepeda motor yang diduga milik pelaku Lakiten (35). "Sepertinya tersangka baru memperbaiki motor," ucapnya.
Ia menambahkan, karena tersangka tidak berhasil ditemukan, pihaknya kesulitan mencari lokasi ladang ganja tersebut dan memilih kembali turun ke markas. "Kalau tersangkanya tidak dapat, sulit kita cari ladang ganjanya. Pukul 13.00 WIB tadi kita mulai turun. Langkah selanjutnya kita masih korrdinasi dengan Kabag Ops," tutupnya.
Untuk diketahui, dugaan adanya ladang ganja di wilayah Ujung Ladang diketahui setelah polisi meringkus Desra Alias Sra tersangka yang membobol SMP 4 Kerinci, pada Jumat (26/2) 22.30 WIB.
Saat digeledah, ditemukan ganja 1 paket di kantong celana sebelah kiri Desra. Desra mengaku membeli ganja dari Andi Suwanto alias Andi. Akhirnya Andi diringkus di rumahnya di Desa Padang Jantung Siulak Kecil dan ditemukan ganja paket 100.
Dari keterangan Andi, diketahui bahwa ganja tersebut didapat dari Lakiten warga Desa Siulak Mukai Mudik, yang disebut-sebut memiliki ladang ganja di Ujung Ladang.
melakukan penyisiran hutan di kawasan Ujung Ladang, tepatnya di Perbukitan Desa Sungai Dalam, Kecamatan Kayu Aro.Penyisiran dilakukan guna mencari ladang ganja yang diketahui dari pengembangan kasus penangkapan Desra Alias Sra (23), dan Andi Suwanto alias Andi (35) Jumat (26/2) malam kemarin.
Setelah 10 jam melakukan penyisiran, tim yang dipimpin oleh Kabag Ops Polres Kerinci ini belum menemukan lokasi ladang ganja tersebut.
Kaposek Gunung Kerinci, IPTU Pasaribu, dikonfirmasi metrosakti.com mengatakan, penyisiran dilakukan pihaknya sejak pukul 03.00 WIB menjelang subuh tadi. Setelah lebih kurang 5 kilometer menyisir, kata dia, tim yang berjumlah 25 orang tersebut menemukan sebuah pondok, namun pemiliknya sudah melarikan diri.
"Perjalan kita sekitar 4 jam, kita menemukan pondok, namun orangnya sudah kabur," ujarnya.
Di pondok tersebut, pihaknya menemukan alat-alat sepeda motor yang diduga milik pelaku Lakiten (35). "Sepertinya tersangka baru memperbaiki motor," ucapnya.
Ia menambahkan, karena tersangka tidak berhasil ditemukan, pihaknya kesulitan mencari lokasi ladang ganja tersebut dan memilih kembali turun ke markas. "Kalau tersangkanya tidak dapat, sulit kita cari ladang ganjanya. Pukul 13.00 WIB tadi kita mulai turun. Langkah selanjutnya kita masih korrdinasi dengan Kabag Ops," tutupnya.
Untuk diketahui, dugaan adanya ladang ganja di wilayah Ujung Ladang diketahui setelah polisi meringkus Desra Alias Sra tersangka yang membobol SMP 4 Kerinci, pada Jumat (26/2) 22.30 WIB.
Saat digeledah, ditemukan ganja 1 paket di kantong celana sebelah kiri Desra. Desra mengaku membeli ganja dari Andi Suwanto alias Andi. Akhirnya Andi diringkus di rumahnya di Desa Padang Jantung Siulak Kecil dan ditemukan ganja paket 100.
Dari keterangan Andi, diketahui bahwa ganja tersebut didapat dari Lakiten warga Desa Siulak Mukai Mudik, yang disebut-sebut memiliki ladang ganja di Ujung Ladang.
Sumber : Metrosakti.com
