Kisah Pilu Petugas PPSU Kena Rampok Saat Nyapu


Foto: Petugas PPSU korban begal dirawat di rumah sakit (dok.istimewa)


Jakarta - Seorang petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Cempaka Putih Timur Suminan (58) menjadi korban begal. Suminan dibacok oleh para pelaku yang merampas ponsel dan motornya.
Dirangkum detikcom, peristiwa memilukan ini terjadi di Jl Letjen Siprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada Rabu (26/2/2020) pukul 04.00 WIB. Saat itu, korban bersama rekan-rekannya sedang bertugas menyapu jalan.

"Korban saat itu sedang membersihkan jalan dengan cara menyapu. Saat sedang ingin laporan, korban mengeluarkan handphone dari saku celananya," kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto kepada wartawan, Rabu (26/2/2020).
Tiba-tiba, datang 4 orang pelaku berboncengan motor. Salah satu pelaku kemudian mengeluarkan celurit dan memaksa korban untuk menyerahkan ponselnya.

"Pelaku dengan nada keras meminta (korban) menyerahkan handphone, namun korban berusaha mempertahankan," imbuh Heru.

Pelaku kemudian membacok korban sebanyak dua kali di bagian pinggang belakang. Korban kemudian lari untuk menyelamatkan diri.
"Saat korban melarikan diri, pelaku mengambil sepeda motor korban yang saat itu kunci sepeda motor masih berada di kotaknya," ujarnya.
Korban kemudian dibawa ke RS Islam, Jakarta Pusat. Sementara para pelaku melarikan diri.

Heru melanjutkan, polisi saat ini masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku. Pelaku berjumlah 4 orang disebutnya anak-anak muda.

"Kalau keterangannya saksi yang ada, temannya itu, ada 4 orang yang menggunakan motor," kata Heru.

Namun Heru belum bisa memastikan apakah para pelaku ini termasuk kelompok geng motor. "Belum tahu, kita dalami dulu, kita pastikan. Kalau udah ketangkap baru nanti kita tahu siapa dia sebenarnya," tuturnya.

Heru menduga, para pelaku mengincar korban secara acak. Korban sendiri tidak menyadari menjadi incaran pelaku saat itu.
"Kalau korban, karena dia lagi kerja dia tidak nyadar kalau mau diserang. Tahu-tahu dideketin, diminta, mempertahankan, dibacok," katanya.

"Sebenarnya sudah melakukan perlawanan, sudah memberikan apa istilahnya, tidak mau ngasih itu HP, tapi dikeluarin celurit, dibacok," sambungnya.

Lebih lanjut, Heru mengatakan, para pelaku menyasar korban karena ada kesempatan.

"Istilahnya mungkin mereka sudah mencari, nggak nemu, ya udah yang ada aja. Karena setiap orang kita ini pasti punya HP entah HP jadul, entah HP apa, pasti ada. Mungkin dia dapatnya itu ya diambil aja udah," tuturnya.

Sementara itu, rekan korban, Adi Purnomo menjelaskan bahwa korban saat itu sedang bekerja bersama teman-temannya. Kondisi pada Rabu (26/2) dini hari masih sangat sepi.
"Di jam tersebut waktu sibuk lalu lintas masih sepi, korban posisi sedang aktivitas penyapuan seperti biasa, kejadian depan Universitas Yarsi, kondisi habis banjir, listrik masih padam," kata Adi saat dihubungi secara terpisah.

Korban tiba-tiba didatangi para pelaku. Para pelaku kemudian merampas barang-barang milik korban.

Lebih jauh, Adi mengatakan kondisi korban saat ini mulai membaik. Di mata teman-teman, korban adalah sosok yang baik dan pendiam.

Sumber : Detik.com