Tim Calon Gubernur Ramli Taha Siapkan 11 Pengacara Gugat SAH


JAMBI – Hasil survey internal partai Gerindra yang dirilis salah satu tim sukses balongub Jambi beberapa waktu lalu ternyata menuai polemik. Bahkan bisa berujung ke proses hukum. Tim sukses (timses) balongub Ramli Taha menyiapkan 11 pengacara untuk menggugat Ketua DPD Gerindra Provinsi Jambi, Sutan Adil Hendra (SAH).
Mereka akan memperkarakan proses survei yang dilakukan terhadap kandidat dalam perebutan dukungan partai pemilik 7 kursi di DPRD Provinsi Jambi tersebut. Mereka menilai survei internal Gerindra tersebut tidak kredibel.
Sekretaris Tim Pemenangan Ramli Taha, Fesdiamon mengatakan pihaknya sudah melayangkan surat ke DPD Gerindra Provinsi Jambi. "Kita sudah layangkan surat kedua. Kita beri deadline dua hari kedepan. Walaupun nanti sudah dibalas, tapi tidak memuaskan, akan kita laporkan ke Polda," katanya.
Ditanya gugatan soal apa? Fesdiamon mengatakan pihaknya menganggap lembaga survei yang digunakan Gerindra melakukan survei kandidat tidak memiliki legitimasi yang jelas. Selain itu mereka juga soal penggunaan anggaran survei yang sudah disetor sebesar Rp 50 juta. "Soal survei yang kita anggap legitimasinya tidak jelas dan banyak masalah lain. Kita merasa dirugikan secara materil dan moril," sebutnya.
Fesdiamon mengakui sudah ada respon dari DPD Gerindra, tapi hanya melalui telpon. Pihaknya menginginkan klarifikasi melalui surat, sebagaimana surat yang mereka disampaikan ke partai berlambang kepala burung garuda tersebut. "Ada respon lewat telpon, kita maunya secara tertulis," ujarnya.
"Kita minta DPD menjawab segera surat tersebut. Kalau tidak, kita polisikan," ancamnya.
Bahkan, menurut Fesdiamon, pihaknya sudah menyiapkan 11 pengacara untuk menggugat partai yang diketuai Sutan Adil Hendra di Provinsi Jambi tersebut.
Terpisah, Ketua Tim Penjaringan DPD Gerindra Provinsi Jambi, Noviardi Ferzi menegaskan bahwa apa yang disampaikan tim Ramli Taha tersebut adalah fitnah. "Itu fitnah. Justru kita sudah mengundang beliau pak Ramli Taha untuk mendengarkan klarifikasi langsung. Tapi justru beliau tak merespon. Baik via telpon maupun WA. Kami undang Ramli Taha tak datang," katanya.
Menurut Noviardi, pihaknya sangat menyayangkan sikap Ramli Thaha tersebut. Karena sepanjang sejarah survei Gerindra, baru kali ini ada calon gubernur yang mempertanyakan secara proporsional. "Apalagi pak Ramli Taha seorang penasihat Gerindra, tentu tahu tentang survei internal partai," sebutnya.
Dia menjelaskan, sebagai informasi kerja sama Gerindra dengan Land Mark Survei Indonesia sudah berlangsung lama, dari 2010 akhir. "Selama ini lembaga ini sangat profesional dan akurat prediksinya," ujarnya.
"Masalah terdaftar di KPU, kami luruskan. Lembaga survei tidak diwajibkan mendaftar di KPU. Kecuali mereka mau melakukan quick count. Jadi ada salah faham masalah daftar atau tidak lembaga survei di KPU," jelasnya.

Ia juga mempertanyakan soal kesalahan survei yang dimaksud. Jika soal hasil, maka itu adalah realita di lapangan. "Jadi salahnya survei Gerindra dimana? Masalah hasil? Itulah realita di lapangan," tandasnya.
 Terpisah, Sutan Adil Hendra (SAH) mengatakan dirinya dan Ramli Taha tak ada masalah soal survei. Bahkan dirinya sudah bertemu langsung dengan Ramli Taha beberapa waktu lalu. "Pak Ramli Taha sudah datang kepada saya dan ngomong, nerima lah. Malahan dia minta tolong banyak dengan saya. Ya mau gimana surveinya rendah," katanya dihubungi via ponselnya, kemarin.
Anggota DPR RI ini juga menegaskan tahapan dan proses survei tersebut sudah sesuai prosedur. " Kita sudah serahkan ke DPP semua," tegasnya.
SAH juga mengatakan pihaknya menerima yang bersangkutan, yakni bakal calon gubernur, bukan tim bakal calon gubernur. "Kita kan tidak pernah menerima tim. Yang kita terima adalah Ramli Taha," sebutnya.
Terkait masalah ini, SAH sangat menyayangkan. Apalagi jabatan Ramli Taha di Gerindra merupakan dewan penasehat yang semestinya memahami proses di partai. "Apalagi dia itu penasehat Gerindra. Jadi yang namanya dewan penasehat, semestinya beliau lebih paham. Justru karena beliau seperti itu, ragu saya," tegasnya.
Sementara itu, Bakal Calon Gubernur Jambi Ramli Taha sendiri membenarkan sudah bertemu dengan ketua DPD Gerindra Provinsi Jambi Sutan Adil Hendra. Pertemuan tersebut kata dia, berbicara soal survei dan Pilkada. "Kita memang ada diundang pak SAH ke rumahnya. Beliau menguraikan hasil survei dan menjelaskan peringkat," katanya.
Saat itu, lanjut Ramli Taha, dirinya diundang berbicara soal survey. Namun berkas yang diserahkan baru dibuka posko dan diserahkan ke tim untuk mengkajinya. "Kita terima kalau memang survei rendah, ya bagaimana. Itu sebelum dibuka berkas survei," sebutnya.
Sampai di rumah, menurut Ramli Taha, setelah dibuka dan diserahkan ke tim untuk mengkaji. Setelah dipelajari, maka tim membuat kesimpulan ada beberapa hal yang mau diklarifikasi. "Melihat persoalan itu baru lah tim mengirimkan surat. Apapun hasil survei kita terima. Tapi perlu kita klarifikasi," ujarnya.
Ia juga mengatakan antara dirinya dan partai Gerindra tidak ada masalah. Hanya saja menginginkan klarifikasi terkait surat yang dilayangkan oleh tim pemenangannya. "Tidak ada masalah antara kita dan Gerindra. Tapi tim minta klarifikasi," pungkasnya.
Sumber : Jambione.com