45 Orang Pedagang Asal Koto Baru dan Pesisir Bukit Sungai Penuh Terlantar di Bumi Cendrawasih


Sungai Penuh - Menyedihkan nasib 45 orang warga Kota Sungaipenuh asal Koto Baru dan Pesisir Bukit yang saat ini berada di Jayapura terlantar setelah pemerintah melarang warganya keluar rumah. dan itu juga berimbas kepada para pendatang dan warga yang berprofesi sebagai pedagang tidak bisa keluar rumah, di daerah tersebut, di Bumi Cendrawasih.

Andrianto, AR . warga Desa Dujung Sakti, Kepudung , Kecamatan Koto Baru, via ponselnya mengatakan sejak virus corona menyebar di daerah Jayapura para warga Kecamatan koto Baru dan Pesisir bukit yang berada di jayapura mengeluh karena mereka yang berprofesi sebagai pedagang tidak diperkenankan lagi keluar rumah.

"Kami disini dalam kondisi sulit karena warga Jayapura tidak ada yang keluar rumah, warga pribumi mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat, sementara kami para pedagang yang berasal dari Koto baru dan Pesisir Bukit yang di rantau kesulitan untuk mendapatkan biaya hidup," Kata Ardianto selaku yang dituakan oleh para pedagang asal Koto Baru dan Pesisir Bukit, Kota Sungai Penuh.

Lebih lanjut, Ardianto dan para pedagang mengharapkan bantuan dari pemerintah Kota Sungai Penuh, untuk memperhatikan sekaligus meminta bantuan kepada pemerintah kota Sungai Penuh. 
"Kami minta kepada pemkot Sungai Penuh memperhatikan kami disini, agar kami bisa bertahan hidup di Jayapura, Bumi Cendrawasih ini," Harapnya.

Lebih jauh, kami juga minta perhatian juga kepada anggota dewan Kota Sungaipenuh, khususnya anggota dewan dari dapil Koto Baru dan Pesisir Bukit. 
" Tolong bantu kami disini yang sedang kesulitan," Harapnya.

Sebelumnya di kutip dari laman Jambi-independent.co.id, Satmarlendan, Wakil Ketua DPRD Kota Sungai Penuh saat dimintai komentarnya mengatakan bahwa pihaknya akan menyampaikan kepada pimpinan dan anggota Dewan yang lain terkait adanya warga Sungai Penuh yang terlantar di Jayapura. " Kita baru tahu, nanti kami akan sampaikan dengan anggota yang lain,"katanya singkat. (Tim)