Police line. Foto : Pixabay
JAKARTA - Tim dari Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) masih mengusut kasus penyerangan yang diduga dilakukan simpatisan ISIS terhadap Mapolsek Daha Selatan, Hulu Sungai Selatan, Kalsel, Senin (1/6) dini hari.
Kabid Humas Polda Kalsel Kombes M Rifai menerangkan, dalam kejadian ini, ada dua anggota kepolisian menjadi korban.
“Benar, satu gugur dan satu anggota lagi luka-luka,” ujar Rifai kepada JPNN, Senin.
Dia menuturkan kronologis kejadian. Pelaku yang diketahui bernama Abdul Rahman itu datang seorang diri pada pukul 02.15.
Kemudian, pelaku langsung membakar mobil patroli yang ada di polsek.
“Sebelum masuk ke polsek, dia membakar mobil dinas dengan menyiramkan bensin terlebih dahulu ke badan mobil,” imbuh Rifai.
Ketika masuk ke dalam kantor polsek, pelaku langsung menyerang Brigadir Leonardo Latupapua yang ada di ruang SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu) dengan samurai.
Ditebas menggunakan samurai, Brigadir Leonardo meninggal dunia.
Kemudian, anggota lain yakni Brigadir Djoman Sahat Manik yang mendengar ada keributan langsung datang ke ruang SPKT tempat pelaku melakukan penyerangan.
Sesampainya di sana, Brigadir Djoman sudah melihat Brigadir Leonardo bersimbah darah.
Kemudian, pelaku langsung mengejar Djoman dengan samurai dan melukainya.
Atas kejadian itu, kini korban dilarikan ke rumah sakit (RS) untuk menjalani perawatan.
Saat ini, polisi sudah menangkap pelaku Abdul Rahman. Namun dia ditangkap dalam keadaan tewas.
Mengingat, saat hendak ditangkap tersangka disebut melakukan perlawanan kepada petugas.
“Betul (pelaku tewas tertembak),” tambah Rifai.
Saat dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan sejumlah barang bukti di antaranya satu unit sepeda motor yang dipakai pelaku, sebuah jeriken bensin, dan samurai.
Lalu, ada juga dokumen-dokumen beridentitas ISIS seperti kain dan kartu sebagai anggota ISIS.
Juga ditmukan selembar surat wasiat bertulis tangan dan Alquran kecil yang disimpan dalam tas pinggang pelaku.
Sumber : Jpnn.com