World – Amerika Serikat (AS) ternyata betul-betul menunjukkan taringnya di hadapan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA). Ancaman Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo yang dilontarkan melalui akun twitter pribadinya kemarin untuk siap menghadapi pasukan Xi Jinping di Laut China Selatan benar-benar dibuktikan oleh AS. Ternyata, hari ini kapal perang AS sudah tiba di Selat Taiwan untuk bersiap-siap menghadapi arogansi militer China di Laut China Selatan.
Kedatangan kapal perang AS di Taiwan itu telah dikonfirmasi oleh Kementerian Pertahanan Taiwan. Hanya saja otoritas Taiwan tidak menjelaskan secara detail tujuan kapal perang AS itu berada di perairan yang saat ini tengah memanas di Asia Pasifik itu. Taiwan berdalih kedatangan kapal perang AS di Selat Taiwan itu hanya sekedar transit dan menjalankan misi biasa saja.
"Kapal perang AS telah transit di Selat Taiwan yang sempit yang memisahkan pulau dari daratan, menuju selatan. Angkatan bersenjata Taiwan memantau kapal itu sebagai misi biasa," kata Kementerian Pertahanan Taiwan dikutip Viva Militer dari Reuters, Jum'at, 5 Juni 2020.
Kedatangan kapal perang AS di Taiwan itu juga telah dibenarkan oleh Armada Pasifik AS. Melalui akun facebooknya, Armada Pasifik AS mengatakan kapal perang yang saat ini sudah tiba di Taiwan itu sebagai kapal USS Russell, kapal perusak kelas arleigh burke.
Untuk diketahui, akhir-akhir ini ketegangan antara Amerika Serikat dan China terus memanas. Amerika menuding China sebagai pihak yang harus bertanggung jawab atas terjadinya pandemi Covid-19 yang kini telah membuat gentar seluruh negara di dunia. Tidak hanya itu, Amerika juga sempat angkat bicara terkait dengan memanasnya hubungan China dengan beberapa negara tetangganya di Laut China Selatana, seperti Taiwan, Hongkong, dan India yang terjadi akhir-akhir ini.
Kehadiran kapal perang AS di Taiwan yang bertepatan dengan momentum peringatan peristiwa berdarah Tiananmen itu, seakan menjadi penanda bagi China bahwa Amerika Serikat sangat siap mendukung Taiwan dan Hongkong dalam menghadapi kekuatan militer Presiden Xi Jianping yang saat ini mencoba mendominasi negara-negara di sekitar Laut China Selatan tersebut.
Sumber : Viva.co.id